Konten dari Pengguna

Chinmoku : Budaya Diam dalam Komunikasi Orang Jepang

Zhanesty Ratih Kiswantoro
Mahasiswa Studi Kejepangan Universitas Airlangga
19 Oktober 2022 21:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Zhanesty Ratih Kiswantoro tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber : Zhanesty Ratih Kiswantoro
zoom-in-whitePerbesar
Sumber : Zhanesty Ratih Kiswantoro
ADVERTISEMENT
Hidup dalam dunia social, kunci manusia untuk memiliki koneksi setiap saat yaitu pentingnya komunikasi. Komunikasi merupakan suatu hal yang penting ketika menjalin sebuah hubungan dengan orang lain baik sebagai teman, sahabat, rekan dan lain - lain. Komunikasi dilakukan manusia untuk membangun suatu ikatan sesama individu maupun kelompok. Namun, budaya berkomunikasi di Jepang memiliki cara yang unik. Chinmoku merupakan cara komunikasi yang dilakukan oleh orang Jepang, dimana semua hal yang dilakukan berkebalikan dari biasanya untuk menjalin suatu hubungan antarsesama.
ADVERTISEMENT
Secara harfiah Chinmoku memiliki arti hening atau keheningan. Hal unik yang terjadi di Jepang, saat mereka melakukan aktivitas akan lebih banyak diam. Tujuannya untuk menjaga perasaan lawan bicara, jika dibandingkan hal umum di dunia.
Budaya Chinmoku sudah sejak lama dilakukan oleh orang Jepang karena, menganggap bahwa diam merupakan suatu sikap baik dan merupakan sikap yang dilakukan untuk lebih menghormati orang lain. Seperti istilah “Diam itu Emas” artinya, mereka akan berkomunikasi dengan penuh rasa hormat.
Budaya Chinmoku dilakukan oleh seseorang dengan tujuan untuk menjaga hati serta perasaan lawan bicara. Di Jepang orang memiliki suatu batasan dalam menjalin suatu hubungan pertemanan antara satu dengan yang lainnya. Hal ini dilakukan untuk mencegah adanya salah tutur kata yang dilakukan oleh masyarakat dalam situasi tertentu dan menjaga perasaan seseorang tersebut melalui tutur kata yang baik.
ADVERTISEMENT
Keheningan dalam komunikasi menciptakan suatu kebudayaan unik, terdapat batasan pribadi bertujuan untuk menghindari konflik yang akan mengakibatkan salah tutur kata atau ucapan secara lisan atau verbal. Menurut pandangan kebudayaan di Jepang, keheningan merupakan sesuatu yang sangat dihargai. Daripada menceritakan perasaan yang dirasakan seseorang, alangkah lebih baiknya menyimpan perasaan itu dalam hati seseorang. Hal ini meminimalisir untuk terjadinya masalah serta konflik yang tidak diinginkan.
Chinmoku menjadi suatu hal saat berhubungan berkaitan dengan sifat ragu, sifat prihatin, dan tutur kata yang lembut. Sehingga indikator dari suatu hubungan pribadi antarsesama dalam masyarakat sosial di Jepang yaitu, dengan keheningan. Salah satu contoh budaya Chinmoku di Jepang yaitu, hubungan antara suami dan istri. Hubungan suami dan istri pada umumnya diukur melalui cara mereka berkomunikasi dengan baik, sebagai indikator pasangan yang utuh. Berbeda dengan di Jepang. Indikasi dari kuatnya rasa emosional antara satu dengan yang lain diukur dari keheningan tersebut.
ADVERTISEMENT
Pentingnya komunikasi non-verbal itu tidak hanya menjadi sebuah fakta dimana kita harus lebih banyak diam untuk menunjukkan bagaimana kuatnya hubungan relasi kita bersama dengan orang lain. Namun, Chinmoku dilihat dari sisi “pengertian” seseorang tersebut pada lawan bicara dan bagaimana seharusnya mereka menjaga perasaan satu sama lain. Semakin mengerti sepasang orang tersebut dalam melakukan komunikasi satu sama lain maka semakin kuat hubungan mereka nantinya. Konsep ini merupakan suatu konsep yang unik dalam ruang lingkup masyarakat Jepang, dan sudah lama ada dan dilakukan oleh sebagian besar masyarakat.
Pentingnya komunikasi non-verbal itu tidak hanya menjadi sebuah fakta dimana kita harus lebih banyak diam untuk menunjukkan bagaimana kuatnya hubungan relasi kita bersama dengan orang lain. Namun, Chinmoku dilihat dari sisi “pengertian” seseorang tersebut pada lawan bicara dan bagaimana seharusnya mereka menjaga perasaan satu sama lain. Semakin mengerti sepasang orang tersebut dalam melakukan komunikasi satu sama lain maka semakin kuat hubungan mereka nantinya. Konsep ini merupakan suatu konsep yang unik dalam ruang lingkup masyarakat Jepang, dan sudah lama ada dan dilakukan oleh sebagian besar masyarakat.
ADVERTISEMENT
Melalui keheningan, mereka saling menunjukkan bagaimana jarak emosional yang terjadi dikehidupan sehari-hari. Kuatnya hubungan tersebut dinilai dari pasangan tersebut dapat saling memahami satu dengan yang lainnya, tanpa harus ada komunikasi melalui lisan atau kata - kata.
Pentingnya komunikasi verbal tidak penting dalam kebudayaan di Jepang. Sebuah fakta di Jepang, kita harus lebih banyak diam untuk menunjukkan bagaimana kuatnya hubungan relasi kita bersama dengan orang lain. Namun budaya Chinmoku, dilihat dari besarnya rasa pengertian seseorang pada lawan bicara dan mereka menjaga perasaan satu sama lain. Di Jepang semakin mengerti orang tersebut dalam melakukan komunikasi satu sama lain, maka semakin kuat hubungan mereka. Suatu konsep yang unik dalam ruang lingkup masyarakat Jepang dan sudah lama dilakukan oleh sebagian besar masyarakat di Jepang.
ADVERTISEMENT
Keheningan dalam Chinmoku mewakili kebenaran dan perasaan yang terletak dalam hati seorang individu. Raut wajah, ekspresi dan kata - kata yang diucapkan oleh seseorang adalah tampilan luar dari diri seseorang, karena hal itu dapat dipalsukan dengan kepalsuan moral kognitif. Maka dari itu, banyak bicara dianggap menjadi suatu hal yang negative. Keheningan berfungsi untuk memperkuat rasa kejujuran dari suatu pernyataan yang telah diungkapkan.
Walau begitu, budaya ini biasanya dilakukan oleh sebagian besar masyarakat di Jepang, berbeda dengan masyarakat negara lain. Keheningan itu justru bisa memiliki definisi yang berbeda dalam suatu hubungan komunikasi antarsesama, seperti jika terlalu banyak diam dalam komunikasi yang dilakukan secara langsung dapat menimbulkan kesalahpahaman atau rasa renggang dalam hubungan antara satu dengan yang lain.
ADVERTISEMENT
Penerapan Chinmoku dilakukan tidak sembarangan. Masyarakat di Jepang melihat situasi dari sifat hubungan tersebut, tergantung individu. Contohnya orang Jepang melakukan Chinmoku kepada orang yang berasal dari outgroup mereka dan sebaliknya dengan orang yang berada dalam ruang lingkup ingroup mereka tergantung dari perspektif setiap individu.
Dalam kehidupan sosial sebagian besar dari masyarakat di Jepang, memiliki rasa kesadaran yang kuat dan cenderung peka dengan situasi yang mengharuskan seseorang untuk berkomunikasi dengan yang lain. Contohnya seperti saat kita mendahului untuk berbicara dengan seseorang yang jabatannya lebih tinggi daripada kita, hal itu dianggap tidak sopan. Oleh karena itu, masyarakat Jepang sangat berhati - hati dalam menjaga perasaan orang - orang disekitar mereka.
ADVERTISEMENT
Keheningan dalam berkomunikasi bukan suatu hal yang konotasinya negative. Sebagian besar dari masyarakat di dunia ketika, kita terlalu banyak diam akan dianggap sebagai orang yang tidak peduli atau tidak tertarik untuk berkomunikasi sesama individu ataupun kelompok.
Dalam sudut pandang lain, masyarakat di Jepang melakukan Chinmoku untuk menjaga hubungan antarsesama dalam kehidupan sosial mereka dan menjaga image karena mereka dipandang sebagai seorang individu oleh orang lain disebut impresi. Walaupun mereka menutupi perasaan yang sebenarnya, tujuan mereka untuk menjaga keharmonisan dalam berkomunikasi dan meningkatkan kepekaan terhadap keadaan sosial disekitar mereka.
Diam dan peka terhadap perasaan orang lain dapat memperkuat rasa kepercayaan satu dengan yang lain. Dengan kesadaran tersebut, hal yang umum bagi orang Jepang dan tidak selalu menjadi suatu pandangan yang konotasi negatif dalam melakukan suatu komunikasi. Selain itu mereka melakukan demi kebaikan sesama. Oleh karena itu, tujuan dari Chinmoku sendiri dianggap seperti peribahasa "Diam itu Emas".
ADVERTISEMENT
Daftar Pustaka
Barlund, Dean C. 1975. Public and Private Self in Japan and the United States: Communicative Styles of Two Cultures. Tokyo: The Simul Press.
Toki Tokyo. 2021. “The Japanese Mind: Communication” (toki.tokyo/blogt/2016/9/15/the-japanese-mind-communication)