Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.1
Konten dari Pengguna
Dari Novel ke AU: Sastra Digital sebagai Sarana Peningkatan Literasi
19 Desember 2024 8:22 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Zhepryla Devi Tamara Anggita tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Di tengah pesatnya perkembangan teknologi di dalam dunia sastra pastinya mengalami perubahan yang signifikan, salah satunya adalah munculnya Alternate Universe (AU) di dalam novel dan sastra digital. Konsep AU di sini memungkinkan penulis untuk menjelajahi dunia alternatif dari berbagai macam karakter dan alur cerita yang sudah ada, serta membuka peluang baru dalam pembuatan karya sastra. Tak hanya itu, adanya sastra digital juga berperan penting dalam meningkatkan budaya membaca, khususnya di kalangan generasi muda yang semakin akrab dengan teknologi.
ADVERTISEMENT
Pengertian AU dalam Karya Sastra
AU merupakan genre baru yang muncul di era sastra digital. Bentuk tulisan cerita di AU diciptakan oleh penulis dengan mengubah cerita dan karakter dunia yang sudah ada di dalam karya sastra atau budaya pop. Contohnya, di dalam sebuah novel AU, karakter utama dari buku atau film tertentu dapat di tempatkan di dalam situasi dan latar belakang yang sama sekali berbeda. Penulis AU memiliki kebebasan untuk mengubah realitas dan menciptakan versi baru dari cerita yang sudah dikenal dan menjadikannya lebih personal atau berfokus pada aspek yang belum dieksplorasi dalam versi aslinya.
Adanya fenomena AU ini menjadi sangat populer di kalangan komunitas pembaca sastra digital, khususnya di platform seperti Wattpad, Archive of Our Own (AO3), dan fanfiction.net. Melalui AU, pembaca dan penulis dapat bereksperimen dengan alur cerita yang lebih segar dan bervariasi serta dapat membuka ruang bagi penafsiran baru dan pengembangan karakter yang lebih mendalam.
ADVERTISEMENT
Sastra Digital Membawa Novel ke Era Baru
Di sisi lain, sastra digital merupakan bentuk sastra yang biasanya diterbitkan dan disebarkan melalui platform digital seperti e-book, blog, atau media sosial. Di dalam buku-buku digital tidak hanya dapat mengubah cara kita membaca, tetapi juga memperkenalkan pengalaman baru dalam proses berkarya. Kemudian munculnya istilah seperti Web fiction, hypertext fiction, dan interactive fiction adalah contoh genre dari sastra digital yang berkembang pesat.
Di dalam konteks novel, sastra digital memberikan kemungkinan besar bagi penulis untuk bereksperimen dengan format dan cara penyajian cerita yang berbeda. Misalnya pada web novel sering kali diterbitkan secara bertahap atau episodik, memberi pembaca kesempatan untuk terlibat di dalam perkembangan cerita dari waktu ke waktu. Adanya Interaksi pembaca dengan penulis juga lebih mudah dilakukan melalui komentar atau platform berbasis media sosial sehingga dapat menciptakan hubungan yang lebih dinamis dan langsung.
ADVERTISEMENT
Peningkatan Literasi di Era Digital
Salah satu dampak positif dari adanya sastra digital, khususnya yang melibatkan genre seperti AU, adalah terdapat peningkatan literasi di kalangan pembaca muda. Generasi yang tumbuh dengan teknologi digital lebih cenderung memilih untuk mengakses dan menggunakan buku secara online daripada menggunakan buku fisik. Hal ini memberikan kesempatan yang lebih besar bagi buku digital dan AU untuk menyebar dengan sangat cepat di kalangan pembaca global.
Meski begitu, sastra digital tak lepas dari sekedar membaca tetapi juga dapat mengajarkan pembaca untuk lebih kritis dalam menganalisis cerita. Contohnya, ketika terlibat dalam karya AU, pembaca dihadapkan pada konsep-konsep naratif yang lebih kompleks dan interaktif. Pembaca juga seringkali dihadapkan pada pilihan alur cerita yang tidak linier, atau pembaca diajak untuk mengkritisi keputusan-keputusan karakter yang telah diubah oleh penulis AU. Hal ini dapat membantu pembaca untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis, serta kemampuan untuk memahami dan menafsirkan cerita dari berbagai sudut pandang.
ADVERTISEMENT
Adanya karya sastra digital yang salah satunya berbentuk AU, dapat membantu penulis amatir atau indie lebih mendapatkan apresiasi atas karya yang dibuat yang mungkin tidak dapat mereka dapatkan di penerbitan tradisional. Hal ini membuka kesempatan bagi lebih banyak suara untuk didengar, memberikan ruang bagi karya-karya yang mengangkat tema-tema penting seperti isu sosial, politik, dan identitas. Dalam hal ini, sastra digital berperan dalam membentuk literasi sosial yang lebih inklusif.
Sastra Digital dan Pendidikan
Di dalam bidang pendidikan, adanya sastra digital seperti AU juga dapat memberikan kontribusi terhadap pendidikan literasi. Beberapa sekolah dan universitas mulai memasukkan karya sastra digital di dalam kurikulum mereka dan mulai mengenalkan kepada peserta didik mengenai bentuk-bentuk sastra yang lebih modern dan yang relevan dengan kehidupan mereka. Dengan menggunakan karya AU sebagai bahan ajar di sekolah dan universitas, dapat mengajak peserta didik untuk berpikir kreatif, mengembangkan keterampilan menulis, dan bahkan menciptakan karya mereka sendiri. Selain itu, karya sastra digital juga memungkinkan peserta didik untuk lebih fleksibel dalam memilih bahan bacaan yang sesuai dengan minat mereka. Hal ini membuat membaca lebih menarik, terutama bagi generasi yang mungkin merasa tidak tertarik oleh buku-buku klasik yang tidak sesuai dengan gaya hidup mereka.
ADVERTISEMENT
Dari novel ke AU, sastra digital telah mengubah cara kita membaca, menulis, dan mengapresiasi karya sastra. AU memberikan kebebasan bagi penulis untuk mengeksplorasi kemungkinan tak terbatas di dalam dunia cerita, sementara sastra digital memiliki fungsi untuk memudahkan akses dan memperkaya pengalaman literasi. Melalui genre ini, pembaca dapat terlibat di dalam penciptaan makna karya sastra, serta mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif yang sangat berharga di era digital ini. Dengan dukungan platform yang semakin berkembang, sastra digital, termasuk AU, berperan penting dalam memperkuat literasi di seluruh dunia, sehingga dapat membawa karya sastra ke level yang lebih inovatif dan inklusif.