Dosen Unpad: Mudik Itu "Madness of Multiverse"

Zia Azzahra
kumparan Buddies 2022 - Universitas Padjadjaran
Konten dari Pengguna
26 April 2023 20:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Zia Azzahra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Mudik. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Mudik. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menjelang Idul Fitri atau lebaran, kita memiliki waktu libur yang cukup panjang. Biasanya, masyarakat akan mengisi waktu tersebut dengan melakukan aktivitas pulang kampung atau mudik. Mudik ini sudah menjadi tradisi di Indonesia yang terus bertahan dari tahun ke tahun. Meskipun teknologi saat ini sudah memungkinkan kita untuk melakukan pertemuan secara virtual, mudik tetap tidak bisa digantikan.
ADVERTISEMENT
Dilansir dari unpad.ac.id, Ketua Program Studi Sosiologi Universitas Padjadjaran (Unpad), Dr. Heri Wibowo, M.M., mengungkapkan mudik itu bukan sekadar kembali ke kampung halaman dan bertemu keluarga. Lebih dari itu, mudik memiliki makna yang lebih dalam. Menurut Heri, mudik merupakan momentum bertemunya hati serta perasaan. Dalam rangka merayakan hari kemenangan atau idulfitri, kehadiran fisik juga dinilai mampu meluruhkan dan menyatukan hati serta perasaan. Selain itu, kehadiran kita juga mampu menguraikan egoisme.
Heri juga menyebut mudik sebagai "Madness of Multiverse" atau sebuah fakta sosial di mana seseorang selalu punya keinginan untuk kembali ke tanah kelahirannya. Mudik dapat menjadi cermin bahwa setinggi apa pun kesuksesan seseorang, ia tidak boleh lupa kepada tanah kelahiran dan keluarganya.
ADVERTISEMENT
Walaupun mudik memiliki nilai-nilai dramatis yang menguras tenaga, seperti macet dan berdesak-desakan, mudik tetap patut untuk diperjuangkan.
“Maka mudik menjadi sesuatu yang luar biasa, menjadi harga yang pantas untuk diperjuangkan secara luar biasa,” ungkap Heri.
Jadi, apakah kamu juga melakukan mudik di libur lebaran tahun ini?