Jelang Pemilu 2024, Warga DIY Perlu Waspadai Kenaikan Harga Minyak Goreng Curah!

Ziana verawati habsari
Mahasiswa jurusan manajemen di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Konten dari Pengguna
8 Oktober 2023 19:20 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ziana verawati habsari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Persediaan minyak goreng curah di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (27/6/2022). Foto: Galang/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Persediaan minyak goreng curah di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (27/6/2022). Foto: Galang/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Di tengah euforia politik yang menyertai pemilu yang semakin mendekat, perhatian masyarakat sering kali tertuju pada janji-janji para kandidat dan dinamika kampanye yang sengit. Namun, ada satu isu yang tak boleh terlewatkan, yaitu harga minyak goreng curah. Seperti tahun-tahun sebelumnya, menjelang pemilu, perhatian terhadap perubahan harga minyak goreng curah menjadi semakin penting. Dalam artikel ini, kita akan menggali lebih dalam tentang potensi kenaikan harga minyak goreng curah di tengah persiapan menuju pemilu yang semakin memanas.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data dari pusat informasi harga pangan strategis nasional oleh Bank Indonesia harga minyak goreng curah untuk wilayah DIY pada beberapa bulan terakhir, harga tertingginya berada di angka Rp. 15.900,- tepatnya ada dibulan Januari. Kemudian harga terus mengalami penurunan sampai terakhir di bulan September harga menyentuh angka Rp. 14.400,-.
Tabel Pemantauan Harga Minyak Goreng Curah Menurut Data PIHPS
Harga minyak goreng curah tersebut jelas berada diatas HET karena pemerintah lewat peraturan kementrian perdagangan telah menetapkan HET Minyak Goreng Curah sebesar Rpl4.000,00 (empat belas ribu rupiah) perliter atau Rpl5.500,00 (lima belas ribu lima ratus rupiah) per kilogram. Menurut PIHPS BI jika dibandingkan dengan harga rata-rata minyak goreng curah nasional, pemantauan harga untuk wilayah DIY juga cukup berada jauh dibawah harga rata-rata nasional sendiri yang mencapai angka Rp. 15.300 perKg.
ADVERTISEMENT
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi harga minyak goreng curah, terutama di tengah-tengah pemilu. Salah satu faktor utama adalah ketidakpastian politik. Pemilu seringkali diiringi oleh perdebatan sengit, kampanye politik yang intens, dan ketidakpastian terkait dengan siapa yang akan memenangkan pemilu. Ketidakpastian politik ini dapat memengaruhi pasar minyak, karena investor dan pelaku pasar menjadi lebih hati-hati dan cenderung mengambil tindakan pencegahan.
Kemudian, faktor global juga dapat berperan dalam menentukan harga minyak goreng curah di tengah pemilu. Konflik internasional, gangguan pasokan minyak, atau perubahan dalam permintaan global dapat mempengaruhi harga minyak goreng curah secara signifikan. Oleh karena itu, situasi geopolitik dan ekonomi global juga harus dipertimbangkan dengan serius oleh pemerintah dan pelaku pasar dalam menyikapi pemilu.
ADVERTISEMENT
Apa yang bisa dilakukan untuk menghadapi potensi kenaikan harga minyak goreng curah jelang pemilu? Pertama, pemerintah harus memantau dengan cermat perkembangan politik dan ekonomi, baik di tingkat nasional maupun internasional. Hal ini dapat membantu mereka untuk merespons dengan cepat jika terjadi fluktuasi harga minyak goreng curah yang signifikan.
Kedua, pelaku pasar dan investor harus memiliki rencana mitigasi risiko yang kuat. Mereka harus mempertimbangkan diversifikasi portofolio mereka untuk mengurangi eksposur terhadap fluktuasi harga minyak goreng curah. Selain itu, mereka juga harus mengikuti perkembangan pasar minyak secara cermat dan bersiap-siap untuk mengambil tindakan jika diperlukan.