AI dalam Dunia Seni: Ancaman atau Peluang bagi Profesi Kreatif?

Gambar : Peta Wisata yang Dibuat Menggunakan AI. Sumber : Dok. Pribadi

1. Perkembangan AI untuk Industri Kreatif

Saat ini, pada era revolusi industri 5.0, berkembangnya industri kreatif yang diiringi dengan modernisasi teknologi membuat karya yang dibuat semakin beragam dan memiliki maknanya tersendiri. Sebuah profesi yang dahulu sangat dihormati dengan diabadikannya beberapa karya seni sebagai bukti profesi kreatif seperti seniman memberikan sebuah keyakinan bahwa pada zaman tersebut tanpa di dukung dengan adanya teknologi bisa menciptakan karya seni yang bisa bertahan sampai sekarang. Namun, semakin berkembangnya teknologi saat ini yang telah hadir untuk membantu para profesi kreatif untuk mempermudah menghasilkan ide-ide kreatif yang jangkauannya semakin luas dengan menggunakan Internet maupun Artificial Intelligence. Hadirnya teknologi telah menciptakan profesi kreatif baru yang semakin mengikuti perkembangan zaman, seperti desainer grafis, ilustrator, fotografer, animator, dan lain sebagainya. Dengan kemajuan tersebut, akan membawa peluang sekaligus tantangan bagi para pelaku industri.

2. AI yang Diharapkan sebagai Peluang bagi Profesi Kreatif

Munculnya sebuah teknologi yang disebut Artificial Intelligence (AI) diharapkan bisa membuka peluang yang semakin luas bagi profesi kreatif untuk berkreasi di industri dan bisa menghasilkan karya terbaik. Ada beberapa peluang bagi para profesi kreatif dalam menggunakan teknologi AI, antara lain:

a. Peningkatan Efisiensi

AI dapat mengotomatisasi tugas-tugas rutin dan non-kreatif, seperti pengeditan gambar, pencarian konten, dan analisis data. Dengan bantuan AI juga bisa mengurangi pemborosan waktu yang biasanya dilakukan dalam jangka waktu yang lama bisa lebih singkat. Jika digunakan dengan benar, AI dapat membantu dalam mencari ide atau gagasan sebelum memulai karya kreatif. Hal ini memungkinkan para profesi kreatif untuk fokus pada aspek yang lebih inovatif dan strategis dalam pekerjaan mereka.

b. Inovasi Konten

Dengan kemampuan untuk menganalisis tren dan preferensi audiens, AI dapat membantu dalam menciptakan konten yang lebih relevan dan menarik. Pada dasarnya AI mampu mengetahui apa yang sedang dibutuhkan oleh orang lain yang di sesusaikan dengan situasi terkini. Termasuk seni musik, seni visual, dan desain produk yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar.

c. Personalisasi Pengalaman

AI memungkinkan personalisasi produk dan layanan kreatif sesuai dengan preferensi individu. Misalnya, rekomendasi musik atau saran desain mode yang disesuaikan dapat meningkatkan kepuasan pelanggan.

d. Pengembangan Aplikasi Interaktif

Dalam sektor pariwisata dan hiburan, AI digunakan untuk menciptakan pengalaman interaktif bagi pengguna melalui teknologi seperti Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR).

3. Tantangan yang Mengancam Profesi Kreatif dengan Adanya AI

a. Keaslian dan Orisinalitas

Salah satu kekhawatiran utama dalam karya yang dihasilkan profesi kreatif dengan bantuan AI adalah kehilangan keunikan dan orisinalitasnya. Banyak pelaku industri khawatir bahwa AI hanya meniru gaya yang sudah ada tanpa menambah nilai kreatif baru. Dalam beberapa kejadian, AI masih diragukan dalam memilih referensi yang sesuai dan terkadang melanggar hak cipta karya orang lain untuk di rubah sesuai dengan keinginan. Nilai orisinalitas juga menjadi salah satu nilai yang penting dalam karya kreatif karena berkaitan dengan perlindungan hak cipta, integritas akademik, dan inovasi.

b. Adaptasi Sumber Daya Manusia

Meskipun AI menawarkan banyak manfaat, masih ada tantangan dalam hal adopsi teknologi ini oleh tenaga kerja kreatif. Banyak profesi kreatif yang mungkin belum siap atau belum terlatih untuk memanfaatkan alat-alat berbasis AI secara efektif. Dalam penggunaannya, profesi kreatif perlu melaksanakan pelatihan agar bisa lebih terampil dalam menggunakan AI ini.

c. Penyalahgunaan dan Penyimpangan

Dengan kemudahan akses terhadap teknologi AI, pastinya akan menemukan banyak penyalahgunaan dalam pemakaian. Tak terkecuali pada penyimpangan secara moral, etika, maupun agama. Semua disebabkan oleh pemikiran manusia yang belum matang dalam menggunakan teknologi. Dengan kejadian tersebut akan menyebabkan kesalahpahaman pada profesi kreatif yang sudah biasa menggunakannya kemudian dituduh sebagai pelaku penyimpangan tersebut. Harusnya AI digunakan untuk membantu profesi kreatif untuk bekerja bukan untuk melakukan hal-hal yang tidak benar.

4. Kesimpulan

Secara keseluruhan, perkembangan AI dalam industri kreatif memberikan peluang besar untuk meningkatkan efisiensi, inovasi, dan personalisasi. Namun, tantangan yang mengancam terkait keaslian karya dan adaptasi sumber daya manusia perlu diatasi agar industri dapat memanfaatkan potensi penuh dari teknologi ini. Dengan pendekatan yang tepat, AI dapat menjadi alat kolaboratif yang mendukung profesi kreatif dalam berkreasi dengan bebas.

Daftar Pustaka :

[1] https://blog.algorit.ma/masa-depan-ai-industri-kreatif/

[2] https://jcs.greenpublisher.id/index.php/jcs/article/view/446

[3] https://aici-umg.com/article/peran-ai-dalam-pengembangan-industri-kreatif/

[4] https://www.kompasiana.com/muhammaddaffa9089/663ab36d14709302e875a072/sejauh-mana-penggunaan-ai-dalam-industri-kreatif

[5] https://jurnal.ardenjaya.com/index.php/ajsh/article/view/420

[6] https://umsida.ac.id/keberadaan-industri-kreatif-dan-ai/

[7] https://unwaha.ac.id/artikel/kehadiran-ai-bagi-industri-kreatif-peluang-atau-ancaman/

[8] https://kemenparekraf.go.id/ragam-ekonomi-kreatif/kecerdasan-buatan-di-sektor-ekonomi-kreatif-mematikan-atau-menguntungkan

[9] https://tirto.id/10-jenis-pekerjaan-di-bidang-seni-rupa-dan-desain-gPwC

[10] https://blog.jejualan.com/profesi-keren-yang-cocok/