Pentingnya Self-Acceptance untuk Diri Sendiri

Najmah Zohara Royani
Mahasiswa Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Konten dari Pengguna
15 Desember 2021 11:45 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Najmah Zohara Royani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
‘Kenapa sih aku gendut? kenapa yang lain enggak?’,‘Kenapa sih aku udah jelek terus ada jerawat’ atau ‘Kenapa ya aku enggak sesukses mereka?’
ADVERTISEMENT
Hayo! Siapa yang pernah mendengar kalimat seperti yang di atas? atau kalian sendiri yang pernah mengatakan kalimat seperti yang di atas? Tanpa kita sadari, kalimat di atas menunjukkan bahwa kita belum bisa menerima diri sendiri karena kita belum bisa menerima kelebihan dan kekurangan apa yang ada di dalam diri serta selalu membandingkan diri kita dengan orang lain. Oleh karena itu, kita harus mulai belajar menerima diri sendiri atau yang biasa di katakan self-acceptance. Nah, di artikel ini akan membahas apa sih pentingnya self-acceptance untuk diri sendiri.
Design by Canva
Apa itu self-acceptance?
Self-acceptance atau penerimaan diri. Menurut APA Dictionary of Psychology, self-acceptance artinya mau mengakui serta menerima atas keterbatasan dalam dirinya. Self-acceptance disebut juga sebagai komponen utama kesehatan mental. Selain itu, menurut Hurlock (2006) penerimaan diri memiliki kesadaran untuk bisa menerima, memahami, serta mempunyai keinginan untuk mengembangkan dirinya sendiri.
ADVERTISEMENT
Artinya, jika kita sudah menerapkan self-acceptance dengan baik, maka kita lebih mengenal apa kelebihan dan kekurangan yang ada di dalam diri kita sendiri serta ikhlas menerimanya. Nah, kekurangan yang ada bisa dilatih agar menjadi kelebihan. Kemudian, kelebihan yang sudah ada di dalam diri bisa lebih ditingkatkan agar bisa menjadi bakat dan minat untuk meraih suatu pencapaian. Oleh karena itu, kita harus realistis dan tetap berusaha atas apa yang sudah kita targetkan agar dapat terwujud.
Apa pentingnya self-acceptance?
Menerima diri sendiri memang tidak mudah akan tetapi, tidak ada kata terlambat untuk belajar menerapkan self-acceptance. Jika sudah mampu menerima dirinya sendiri maka tidak takut untuk menerima dirinya secara jujur, baik dalam hati, pikiran, perasaan, sikap atau penampilan, bahkan saat keadaan kecewa atau sedih kita akan lebih mudah berpikir positif karena termasuk ke dalam salah satu bentuk dari self-acceptance. Oleh karena itu, self-acceptance sangat penting untuk mencapai suatu kebahagiaan serta pentingnya kita untuk menerapkan self-acceptance ini dengan baik.
ADVERTISEMENT
Lalu bagaimana sih caranya menerapkan self-acceptance? Yuk, kita bahas!
Cara menerapkan self-acceptance
1. Memaafkan diri sendiri
Jika kita sering mengingat kesalahan di masa lalu maka belajar untuk move on dan menerimanya. Segera untuk memaafkan diri sendiri sehingga akan terasa bebas dari beban berat tanpa melihat bayang-bayang kesalahan di masa lalu dan bisa melakukan aktivitas kembali dengan rasa bahagia karena memaafkan diri sendiri juga sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan mental kita.
2. Berhenti membandingkan diri sendiri dengan orang lain
Kita sering kali terlalu memikirkan dan sibuk membandingkan diri dengan orang lain. Dengan demikian, kita tidak perlu takut karena jalan hidupnya sudah jelas berbeda-beda dari semua orang karena sudah mempunyai jalannya masing-masing. Jika kita selalu membandingkan diri dengan orang lain maka rasa kepercayaan yang ada di diri sendiri akan menghilang secara perlahan dan akan menciptakan rasa iri pada orang lain. Oleh karena itu, banyak bersyukur dan belajar menerima kelebihan serta kekurangan yang ada di dalam diri.
ADVERTISEMENT
3. Berpikir positif
Dengan berpikir positif akan menciptakan kehidupan yang bahagia serta membawa pengaruh yang baik untuk keadaan psikologis. Berpikir positif juga membuat kita jauh lebih tenang. Nyatanya, berpikir positif juga membawa semangat yang menular di lingkungan sekitar kita. Jika kita selalu berpikir positif maka akan terhindar dari berbagai hal yang negatif dan hidup juga akan lebih enjoy.
4. Mengucapkan terima kasih ke diri sendiri
Kita sering kali lupa untuk berterima kasih kepada diri sendiri. Sebenarnya, kata terima kasih merupakan salah satu bentuk apresiasi ke diri sendiri. Seperti contoh kalimat “Untuk diriku sendiri terima kasih sudah berjuang untuk hari ini” atau “Terima kasih untuk hari ini karena semua kegiatan telah berjalan dengan lancar”. Kalimat sederhana akan tetapi, masih jarang yang mengungkapkan. Kata terima kasih jika diucapkan secara tulus akan berpengaruh besar ke diri sendiri yang membuat hati tenang.
ADVERTISEMENT
Nah, seperti yang sudah kalian baca sebelumnya, ternyata self-acceptance sangat penting untuk diri sendiri karena menciptakan suatu kebahagiaan dan dapat menjaga kesehatan mental. Kita juga sudah membahas tentang pengertian, cara menerapkan, dan apa pentingnya self-acceptance. Jadi, dengan menerapkan self-acceptance dengan baik dan tulus, maka kita belajar untuk hidup dengan kekurangan yang kita miliki, tetapi kita juga tetap merasa bahagia saat menjalankan kehidupan.
Referensi:
Putri, R. K. (2018, August). Meningkatkan self-acceptance (penerimaan diri) dengan Konseling Realita berbasis Budaya Jawa. In Prosiding Seminar Nasional Bimbingan Dan Konseling (Vol. 2, No. 1, pp. 118-128).
Self-Acceptance. (2020). In APA Dictionary of Psychology. Retrieved from https://dictionary.apa.org/self-acceptance
Peer, M. 2020. "How To Accept Yourself Fully: A Guide To Self-Acceptance", https://marisapeer.com/self-acceptance/, diakses pada 9 Desember 2021
ADVERTISEMENT
Caiola, R. 2017. "8 Ways To Practise Self-Acceptance", https://www.huffpost.com/entry/8-ways-to-practice-self-acceptance_b_12640812, diakses pada 9 Desember 2021