Langkah Konkret dalam Mendukung Implementasi K3 bagi UMKM di Desa Clapar

Dokumentasi Program Monodisiplin KKN Tim I Universitas Diponegoro

Clapar, 1 Februari 2025 – Dalam upaya meningkatkan kesadaran Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di lingkungan usaha kecil dan menengah (UMKM), Zulfa Baihaqi mengadakan edukasi mengenai prosedur penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) yang sesuai dengan standar K3 bagi pelaku usaha karoseri dan mebel di sekitar Desa Clapar, Batang, Jawa Tengah.

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada pelaku usaha dan pekerja mengenai jenis-jenis APD yang sesuai untuk setiap tugas dan situasi kerja. Edukasi ini menjadi sangat penting mengingat sektor karoseri dan mebel memiliki risiko kecelakaan kerja yang cukup tinggi, seperti cedera akibat benda tajam, percikan api las, debu, serta paparan bahan kimia.

Dalam sesi edukasi, peserta diberikan informasi mendalam tentang berbagai jenis APD, termasuk helm keselamatan, sarung tangan pelindung, kacamata pelindung, masker, serta sepatu keselamatan yang sesuai dengan jenis pekerjaan di industri karoseri dan mebel. Selain itu, mereka juga diberikan pemahaman mengenai pentingnya penggunaan APD secara konsisten untuk melindungi diri dari risiko kecelakaan kerja.

Dokumentasi Program Monodisiplin KKN Tim I Universitas Diponegoro

Sebagai langkah konkret dalam mendukung implementasi K3, APD disalurkan kepada UMKM karoseri bak truk yang telah memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB), sehingga mereka dapat memenuhi standar keselamatan minimum sesuai dengan peraturan yang berlaku. Hal ini diharapkan dapat mendorong para pelaku usaha untuk lebih peduli terhadap keselamatan pekerja mereka.

Untuk memastikan edukasi ini terus diingat dan diterapkan dalam operasional sehari-hari, Zulfa Baihaqi juga membagikan materi edukasi tertulis dalam bentuk leaflet kepada pemilik UMKM karoseri dan mebel. Leaflet ini berisi informasi praktis tentang pentingnya penggunaan APD dan cara penggunaannya yang benar.

Salah satu tantangan yang dihadapi dalam penerapan K3 di sektor ini adalah kebiasaan pekerja yang belum terbiasa menggunakan APD secara konsisten. Banyak pekerja yang merasa bahwa penggunaan APD menghambat kenyamanan dan efisiensi kerja. Oleh karena itu, dalam edukasi ini, Zulfa Baihaqi juga memberikan rekomendasi kepada pemilik UMKM untuk berinvestasi lebih banyak dalam pengadaan APD standar K3 demi keselamatan pekerja mereka.

Selain itu, diberikan pula saran alternatif APD yang ekonomis namun tetap memenuhi standar keselamatan minimum. Diharapkan, dengan adanya solusi ini, pemilik usaha dapat lebih mudah menyediakan APD yang layak bagi pekerjanya tanpa harus mengeluarkan biaya yang terlalu besar.

Dengan adanya kegiatan edukasi ini, diharapkan kesadaran akan pentingnya penerapan K3 dalam industri karoseri dan mebel semakin meningkat, sehingga dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan nyaman bagi seluruh pekerja di Desa Clapar.