Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Resensi Film Keramat 2: Caruban Larang
3 Desember 2022 17:31 WIB
Diperbarui 14 Desember 2022 12:32 WIB
Tulisan dari Zulfikar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tentang Film Keramat 2
Keramat 2: Caruban Larang rilis beberapa waktu lalu, tepatnya tanggal 24 November 2022 di seluruh bioskop Indonesia. Film produksi Starvision Plus bersama Moviesta Pictures karya Monty Tiwa ini merupakan sekuel dari film Keramat di bawah produksi dan penulis yang sama dirilis pada tahun 2009 silam.
ADVERTISEMENT
Film berjenis horror ini menggandeng beberapa artis yang akhir-akhir ini ramai di kalangan media sosial. Saya berpendapat mungkin penulis berkonsisten dengan menjadikan artis-artis yang ramai di kalangan media untuk menjadi pemain di filmnya seperti film Keramat sebelumnya.
Dibintangi oleh sederet artis yang sebelumnya pernah berperan pada film-film sebelumnya yakni; Lutesha (Ute), Ajil Ditto (Ajil), Keanu AGL (Keanu), Arla Ailani (Arla), Josephine Firmstone (Jojo), Maura Gabrielle (Maura), Poppy Sovia (Poppy), Migi Parahita (Migi), Sadha Triyudha (Sadha), Ece Bagus (Pak Djalil), dan aktris-aktor lainnya.
Sedikit Cerita dalam FIlm Keramat 2
Sekuel dari film Keramat ini berfokus kepada plot dimana ketiga mahasiswa jurusan seni tari (Arla, Jojo, dan Maura) melakukan riset tugas akhir pada salah satu sanggar tari di Cirebon bernama Caruban Larang ditemani oleh Umay (kekasih Arla), Ajil dan Keanu yang merupakan teman Umay dan pembuat konten.
ADVERTISEMENT
Dibukanya peti dalam sanggar tari yang sebelumnya dilarang oleh pak Djalil selaku kuncen setempat menjadi pengantar plot menuju klimaks, pasalnya setelah adegan tersebut muncul adegan selanjutnya dimana lebih tegang dan menimbulkan suasana mencekam. Ditambah dengan sikap Keanu dan Ajil yang “menantang” makhluk halus setelah larangan yang diberikan pak Dajlil dilanggar yaitu dengan membuat konten horor bermain Jailangkung di salah satu rumah sakit di Cirebon.
Di tengah konflik, pemain Keramat 2 bertemu dengan pemain Keramat sebelumnya yang selamat di akhir cerita (tonton Keramat), dengan persetujuan Ute sang paranormal, maka ketiga pemain sebelumnya ikut serta dalam pencarian jalan keluar dari dunia lain (resolusi cerita). Namun, ketiga pemain yang sudah terjebak lebih lama tidak dapat menuju jalan keluar dari dunia tersebut.
ADVERTISEMENT
Pada akhir cerita, semua pemain Keramat 2 selamat. Maura berhasil membuka mata dan dinyatakan sehat. Tepat menit terakhir film ini, ketika Maura diminta untuk berkata apapun sebagai tanda kesadaran sepenuhnya, ia melafalkan sesuatu berbahasa Jawa. Menandakan bahwa film ini memiliki ending terbuka, serupa dengan film sebelumnya yang tidak memiliki resolusi. Hanya saja yang membedakan pada film ini, resolusinya ditandai dengan keberhasilan teman-teman Maura dalam menyelamatkan Maura dalam dunia tersebut.
Penilaian Pribadi
Beberapa pertimbangan dalam film ini yang harus dikritik, dari segi peran yang kurang matang sehingga saya sendiri sebagai penonton tidak merasakan masuk ke dalam cerita, lalu dari segi alur dan plot terbilang cukup cepat dan “dipaksakan” karena dari proses plot sebelumnya menuju plot selanjutnya tidak berkaitan, hanya ditandai dengan blackout dari kamera.
ADVERTISEMENT
Serta kehadiran tokoh lama dalam film sebelumnya hanya sebagai pembantu, yang sebenarnya mendapatkan “jalan keluar” dari cerita sebelumnya tetapi penulis memilih “menahan” kembali para pemain lama di dalam dunia tersebut. Walaupun terdapat kelebihan dalam film ini, yaitu film produksi dalam negeri yang "berani" mengangkat tema astral projection.