Konten dari Pengguna

Review dan Analisis Film Emergency Declaration: Teror dalam Pesawat

Zulfikar
Mahasiswa Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Pamulang
10 Oktober 2022 21:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Zulfikar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Adegan dalam film Emergency Declaration. Sumber dan hak cipta penuh milik IMDb
zoom-in-whitePerbesar
Adegan dalam film Emergency Declaration. Sumber dan hak cipta penuh milik IMDb
ADVERTISEMENT
Film asal negeri gingseng, di bawah produksi Showbox akhirnya rilis setelah ramai diperbincangkan pada dua tahun silam. Adapun penundaan perilisan film 'Emergency Declaration' ini disebabkan karena COVID-19. Namun selang beberapa waktu, film ini dirilis secara bertahap. Diawali oleh negara asal produksi film ini pada tahun 2021 dan disusul penayangan di Indonesia pada Agustus 2022.
ADVERTISEMENT
Lee Byung Hun, Song Kang Ho dan deretan aktor terkenal lainnya menjadi pemain utama dalam film ini, akting mereka tidak perlu diragukan dengan prestasi dan penghargaan yang telah mereka peroleh dari akting mereka pada film dan drama yang telah mereka bintangi. Pada film ini, mereka berakting dengan penghayatan yang membuat penonton mampu menafsirkan cerita film ini.
'Emergency Declaration' menyajikan Ryu Jin Seok (Im Si Wan), mantan ilmuwan sebagai tokoh protagonis. Ia melakukan video siaran mengenai niat terorisnya dalam pesawat. Pada hari kejadian, ia melancarkan aksinya di pesawat dengan keberangkatan menuju Hawaii. Dimana ia satu pesawat dengan istri sersan Gu In Ho (Woo Mi Hwa) dan Park Jae Hyuk (Lee Byung Hun) yang berperan sebagai tokoh antagonis.
ADVERTISEMENT
Setelah virus berupa bubuk yang telah disebarkan oleh Ryu Jin Seok di toilet pesawat, salah satu penumpang menggunakan toilet tersebut dan mulailah penularan virus tersebut ke seluruh penumpang dan awak pesawat. Pesawat tersebut gagal menuju tujuan akhir karena berita mengenai virus dalam pesawat tersebut menyebar secara cepat ke seluruh dunia, bahkan dalam misi pendaratan darurat di Jepang, presiden Jepang menolak pendaratan darutan di daratan Jepang.
Selama itu, pesawat tersebut terbang di udara mengelilingi beberapa negara. Demonstran di Korea Selatan menolak pendaratan darurat pesawat tersebut karena mereka beranggapan pesawat tersebut akan menyebarkan virus di darat. Hingga pada akhirnya pesawat tersebut diterima untuk kembali ke negaranya setelah mendapatkan kabar bahwa antivirus yang telah ditemukan mampu menjadi antibodi salah satu penyintas yang secara sengaja menyuntikkan virus serupa untuk meyakinkan semua orang.
ADVERTISEMENT
Setiap tokoh memiliki peran penting dalam alurnya yang bergerak maju, dimulainya dengan adegan dimana Ryu Jin Seok menyimpan virus yang akan ia gunakan ke dalam ketiaknya. Hye Yoon (istri sersan Gu In Ho) yang melakukan penerbangan ke Hawaii, Park Jae Hyuk dan anaknya yang juga pergi ke Hawaii untuk bekerja di tempat tawaran kerabatnya, hingga Choi Hyun Soo (Kim Nam Gil) yang menjadi pilot atas kendali penerbangan tersebut.
Beberapa plot dalam film ini ditandai dengan; video siaran yang diduga Ryu Jin Seok, pada video tersebut ia berkata akan membunuh semua orang dalam pesawat, adegannya saat menaburkan bubuk di toilet yang sebelumnya ia simpan dalam ketiak ketika pesawat sudah lepas landas, adegan sersan Gu In Ho yang merasa curiga terhadap Ryu Jin Seok yang melakukan aksi terorisnya di pesawat yang sama dengan istrinya yang akan melakukan perjalanan, adegan salah satu penumpang yang mengeluh gatal pada kulit tangan setelah memasuki toilet hingga tewas.
ADVERTISEMENT
Adegan Park Jae Hyuk yang langsung menuduh Ryu Jin Seok, adegan Ryu Jin seok melakukan komunikasi dengan menteri transportasi, adegan salah satu pilot kendali ruang kontrol tewas akibat terpapar virus, adegan menteri transportasi bekerja sama dengan BRICOM untuk vaksin antivirus, adengan mendarat darurat, adegan sersan Gu In Ho yang mengorbankan dirinya untuk jaminan tingkat keberhasilan vaksin antivirus serta adegan terakhir yaitu berlatar kabin pesawat berisi penumpang yang saling melemparkan ekspresi bersyukur dan berpelukan.
Apartemen sersan Gu, apartemen Ryu Jin Seok, bandara, pesawat, ruang perusahaan penerbangan SKY Korea, ruang rapat darurat dan posko darurat menjadi penanda latar tempat dalam film ini. Kemudian, keadaan mencekam, menyedihkan, dan egois adalah latar suasana film ini.
ADVERTISEMENT
Film ini memiliki rating 7/10 dengan 2.731 voting pada situs IMDb, menandakan bahwa film ini sukses memenuhi rasa penasaran penonton yang memiliki selera film dengan jenis action, disaster, mystery & thriller. Memang tidak diragukan menimbang cerita ini berkaitan dengan pandemi dua tahun silam yang mengubah dunia, ditambah pemain profesional yang mendukung cerita film ini hidup.
Kejanggalan dalam film ini terdapat pada adegan para penupang yang mampu berkomunikasi dengan keluarganya. Padahal kenyatannya, tidak banyak yang mengetahui jika terdapat wifi dalam pesawat serta dilarang mengaktifkan mode ponsel. Bahkan, hanya beberapa penumpang yang dapat menggunakan wifi tersebut (karena wifi dalam pesawat tidak gratis, ada beberapa sebab).