Konten dari Pengguna

Cedera Demokrasi

azzunnun
seorang mahasiswa prodi ilmu komunikasi, universitas sultan ageng Tirtayasa
14 Oktober 2021 14:10 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari azzunnun tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
https://pixabay.com/photos/kermit-injured-pavement-association-2001219/
zoom-in-whitePerbesar
https://pixabay.com/photos/kermit-injured-pavement-association-2001219/
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Muhammad Hatta sendiri berkata demokrasi telah mengakar di negara kita, dahulu di desa desa telah menjalankan praktik demokrasi dengan ditandai pemilihan pemimpin desa dengan rembuk desa, demokrasi yang sejatinya dan harus nya menjadikan pemerintahan yang memiliki hak yang sama dan setara untuk mengambil keputusan yang mengubah hidup mereka, sekarang cedera dan di nodai oleh para oknum oknum demokrasi, dalam perjalanan nya sendiri demokrasi di Indonesia tidak berjalan mulus bahkan hingga sampai hari ini, salah satu ancaman dalam perjalanan politik negeri ini adalah politik uang.
ADVERTISEMENT
Politik uang merupakan ancaman terbesar bagi demokrasi kita hari ini, cara ini menggiurkan bagi mereka yang ingin terpilih dalam pesta demokrasi dengan instan, bermodalkan ongkos politik yang besar besaran menjamin hasil yang menggiurkan, bisa kita lihat praktik politik uang ini kerap terjadi, saat digelar nya pesta pesta demokrasi, aksi nya seperti bagi bagi amplop atau sekadar sembako dengan pesan untuk memilih pasangan calon tertentu, politik uang atau yang biasa kita dengar dengan suap sangat mengancam bagi kesehatan demokrasi di negeri ini, dari yang melakukan sampai yang menerima bahkan yang menyembunyikan kasus ini masuk dalam kategori pelanggar hukum, serta ini menjadikan edukasi politik yang buruk di masyarakat luas, serta menghambat jalur demokrasi itu sendiri, mereka yang di beli suara seperti kehilangan kekuasaan untuk mengontrol pemimpin yang terpilih, suara dan jiwa nya seakan sudah dibeli oleh se amplop uang atau tas berisi sembako, rakyat seperti objek remeh yang mudah untuk di eksploitasi oleh mereka yang memiliki modal, politik dan demokrasi terasa hanya dimiliki oleh mereka yang memiliki modal yang padat.
ADVERTISEMENT
Hal hal seperti ini membuat cedera hak hak demokrasi di masyarakat, politik uang sudah sangat mengakar kuat di negeri ini, ini akibat dari kurang nya edukasi dan kesadaran moral pada para penerima suap, yang hanya memikirkan efek jangka pendek, begitu juga pada pemberi suap mereka hanya memiliki modal dan sifat egois, dengan hanya memikirkan kekayaan dan tujuan pribadi, tanpa memikirkan dampak pada rakyat, bahaya dari praktik politik uang ini adalah gerbang menuju kejahatan lain nya, dimulai dengan hal buruk maka akan berakhir dengan buruk, tidak jauh jauh dari korupsi, atau tersandung kasus kasus yang merugikan rakyat lain nya.
Solusi dari semua ini adalah edukasi dan pendidikan sedari dini kepada rakyat tentang hal hal kecil yang terlihat sepele namun bisa menumbuhkan perilaku politik uang di dewasa nanti, cedera ini juga membutuhkan perhatian serius dari sisi hukum yang harus menindak dengan tegas pelaku suap dan yang menerima suap, tanpa pandang bulu dan latar belakang, walaupun kecil harapan demokrasi pulih dengan cepat dari cedera nya.
ADVERTISEMENT