Tata Cara Melaksanakan Ibadah Haji Lengkap dari Awal sampai Akhir

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
Konten dari Pengguna
21 Mei 2024 19:31 WIB
·
waktu baca 7 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Tata Cara Melaksanakan Haji, Unsplash/Ekrem osmanoglu
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Tata Cara Melaksanakan Haji, Unsplash/Ekrem osmanoglu
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bagi para calon jemaah haji, sebelum melakukan rukun Islam kelima, perlu membekali diri dengan panduan dan pengetahuan seputar haji. Mulai dari syarat dan rukun, sunah, hingga tata cara pelaksanaan haji mulai dari awal hingga akhir.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan buku Fiqih untuk Kelas V Madrasah Ibtidaiyah, Udin Wahyudin, dkk (2006:81) secara bahasa, haji memiliki arti menyengaja mengunjungi sesuatu.
Sedangkan menurut istilah, haji adalah sengaja mengunjungi Baitullah (Ka’bah) untuk melaksanakan ibadah haji dengan syarat dan ketentuan yang sudah ditetapkan Allah dan Rasul-Nya.

Macam-Macam Haji

Ilustrasi Macam-Macam Haji. Unsplash/Ibrahim uz
Berdasarkan penjelasan di laman jabar.nu.or.id, haji terbagi menjadi tiga macam, yaitu Haji Tamattu’, Haji Qiran, dan Haji Ifrad:

1. Haji Tamattu’

Haji Tamattu’ yaitu ibadah haji yang mendahulukan umrah sebelum pelaksanaan haji. Jemaah haji ini dikenai kewajiban membayar dam (denda) dengan menyembelih seekor kambing.

2. Haji Qiran

Jemaah yang melaksanakan haji ini berniat menyatukan haji dan umrah, dan tidak akan dikenai dam, namun diwajibkan melakukan tawaf qudum sebagaimana Haji Ifrad.
ADVERTISEMENT

3. Haji Ifrad

Haji ini adalah mendahulukan haji, kemudian melaksanakan umrah setelah menyelesaikan seluruh rangkaian rukun haji. Jemaah tidak dikenai dam, namun diwajibkan melakukan Tawaf Qudum sebagai bentuk penghormatan setibanya di Mekah.

Tata Cara Melaksanakan Haji secara Lengkap

Ilustrasi Tata Cara Melaksanakan Haji. Unsplash/ Sam Riz
Menurut laman umsu.ac.id, selain menjadi salah satu dari rukun Islam, haji merupakan salah satu ibadah yang memiliki tingkatan yang tinggi. Haji menjadi kisah spiritual umat Muslim yang sudah mampu baik secara jasmani, rohani, maupun finansial untuk menjalankannya.
Berikut penjelasan tentang haji dan tata cara melaksanakan haji yang baik dan benar berdasarkan syariat Islam:

1. Hukum Melaksanakan Haji

Bagi setiap muslim yang baligh dan mampu melaksanakannya, hukum ibadah haji menjadi wajib untuk ditunaikan. Hal ini dijelaskan dalam firman Allah, Q.S. Ali-Imran (3):97 sebagaimana berikut ini:
ADVERTISEMENT
فِيْهِ اٰيٰتٌۢ بَيِّنٰتٌ مَّقَامُ اِبْرٰهِيْمَ ەۚ وَمَنْ دَخَلَهٗ كَانَ اٰمِنًاۗ وَلِلّٰهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ اِلَيْهِ سَبِيْلًاۗ وَمَنْ كَفَرَ فَاِنَّ اللّٰهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعٰلَمِيْنَ
Artinya: “Di dalamnya terdapat tanda-tanda yang jelas, (di antaranya) maqam Ibrahim. Siapa yang memasukinya (Baitullah), maka amanlah dia. (Di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, (yaitu bagi) orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana. Siapa yang mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu pun) dari seluruh alam.”
Sebagai pilar, ibadah haji hukum asal haji adalah wajib, namun bisa menjadi sunah, makruh, dan haram dalam keadaan tertentu sebagaimana mengutip dari kemenag.go.id:
a. Wajib
Ketika seseorang yang telah baligh dan mampu, serta syarat wajib terpenuhi untuk mengerjakannya.
ADVERTISEMENT
b. Sunah
Hukum ibadah haji menjadi sunah apabila orang tersebut pernah melaksanakan haji baik sekali ataupun lebih.
c. Makruh
Haji menjadi makruh ketika dalam perjalanan menuju Mekah keselamatan jiwa menjadi terancam.
d. Haram
Hukum haji menjadi haram seperti hajinya perempuan yang pergi tanpa mahramnya ketika keadaaan keselamatan dirinya terancam, atau pergi haji tanpa restu suami.

2. Syarat Wajib dan Syarat Sah Haji

Pelaksanaan ibadah haji tidak terlepas dari syarat yang meliputi syarat wajib dan syarat sah sebagai berikut:
a. Syarat Wajib Haji
ADVERTISEMENT
b. Syarat Sah Haji

3. Rukun Haji

Setelah mengetahui syarat wajib dan sahnya haji. Hal yang harus diketahui berikutnya adalah rukun haji. Rukun merupakan praktik ibadah yang harus dikerjakan. Apabila rukun haji tidak terpenuhi, maka haji seseorang tidak sah.
Berikut adalah rukun dan wajibnya haji berdasarkan buku Fiqih untuk Kelas V Madrasah Ibtidaiyah, Udin Wahyudin, dkk (2006:90):
a. Ihram
Ihram artinya memulai haji dengan niat karena Allah dan berpakaian ihram.
b. Wuquf di Arafah
Wukuf adalah berdiam diri di Padang Arafah dengan menggunakan pakaian ihram sambil berzikir dan mengucapkan talbiyah. Para jemaah haji wajib hadir saat wukuf pada 9 Zulhijah dan tidak boleh diwakilkan. Jika tidak hadir, maka hajinya batal.
ADVERTISEMENT
c. Tawaf Ifadah
Tawaf ini dilakukan dengan cara mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali.
d. Sa’i
Rukun yang keempat adalah sa’i, yaitu lari-lari kecil dari Bukit Safa ke Bukit Marwah sebanyak tujuh kali.
e. Tahalul
Tahalul adalah mencukur atau menggunting rambut, sedikitnya tiga helai.
f. Tertib
Rukun yang terakhir ialah urut-urut. Setiap rukun harus dilaksanakan pada waktu, tempat, dan urutan yang benar sesuai dengan ketentuan haji.

4. Urutan dan Tata Cara Pelaksanaan Haji

Berikut adalah urutan dan tata cara pelaksanaan haji sebagaimana mengutip dari umsu.ac.id:
a. Ihram dari miqat yang ditentukan
Jamaah haji memasuki keadaan ihram dan memulai perjalanan menuju Baitullah dari miqat yang ditentukan.
b. Membaca talbiyah
Membaca kalimat talbiyah menjadi tanda memasuki ihram. Adapun bunyinya adalah:
ADVERTISEMENT
لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ، لَبَّيْكَ لَا شَرِيْكَ لَكَ لَبَّيْكَ، إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ
Labbaika-llâhumma labbaîk, labbaika lâ syarîka laka labbaîk. Innal ḫamda wan ni‘mata laka wal mulk. Lâ syarîka lak(a)
Artinya: “Aku datang memenuhi panggilan-Mu ya Allah. Aku datang memenuhi panggilan-Mu. Aku datang memenuhi panggilan-Mu. Tiada sekutu bagi-Mu. Aku datang memenuhi panggilan-Mu. Sungguh, segala puji, nikmat, dan segala kekuasaan adalah milik-Mu. Tiada sekutu bagi-Mu.”
c. Wukuf di Arafah
Pelaksanaan wukuf dilaksanakan pada 9 Zulhijah dengan berdiam diri di Padang Arafah.
d. Mabit di Muzdalifah
Mabit memiliki makna sama dengan bermalam di Muzdalifah setelah pelaksanaan wukuf di Arafah.
e. Melempar Jumrah Aqabah
Pada tahap ini, jemaah haji melontarkan batu kerikil ke tiga tiang yang disebut dengan jumrah di Mina pada tanggal 10 Zulhijah.
ADVERTISEMENT
f. Tahallul
Tahallul ialah memotong rambut sebagai tanda berakhirnya ihram.
g. Tawaf Ifadah
Tawaf Ifadah adalah mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali setelah melempar jumrah.
h. Mabit di Mina
Tahap selanjutnya adalah bermalam di Mina selama tiga hari Tasyrik.
i. Tawaf Wada
Tawaf wada menjadi tawaf perpisahan sebelum meninggalkan Mekah.

5. Hikmah Ibadah Haji

Ibadah haji sudah ada dan dilaksanakan jauh sebelum masa Nabi Muhammad saw., sehingga haji merupakan ibadah tertua dalam Islam. Untuk itu, pelaksanaan ibadah ini tentu terdapat hikmah di dalamnya, sebagaimana dijelaskan dalam laman kemenag.go.id:
a. Sebagai pengakuan bahwa orang yang melakukan haji adalah sebagai hamba.
Ibadah haji adalah manifestasi penghambaan, dan sarana menampakkan kehinaan diri, seperti yang terlihat pada saat ihram. Saat haji, jamaah dilarang untuk menghias dirinya walaupun hal tersebut diperbolehkan saat di luar haji. Saat ihram, para jemaah haji dituntut berpenampilan sangat sederhana dengan menampakkan perasaan butuh pertolongan dan rahmat Allah Swt.
ADVERTISEMENT
b. Sebagai ungkapan syukur kepada Allah
Dengan berhaji, seseorang harus mengorbankan dua hal, yakni badan dan hartanya. Salah satu ungkapan yang benar dan tepat untuk mensyukuri nikmat harta dan badan yang dimiliki adalah dengan menggunakannya untuk perjalanan yang diridai Allah Swt.
c. Meningkatkan persatuan umat Islam
Haji menjadi ibadah yang dapat menghilangkan sekat antara yang kaya, miskin, tampan, jelek, kulit hitam dan kulit putih, dan sebagainya.
Dengan haji, umat Islam dapat bergabung menjadi satu tempat di mana mampu menampung semua Muslim yang telah memenuhi syarat dan kewajibannya di rumah Allah.
Sehingga akan tercipta sebuah hubungan erat dan timbul rasa kasih sayang antar jemaah (ukhuwah).
Haji merupakan ibadah yang memberikan banyak hikmah. Tata cara melaksanakan haji dan panduan lainnya dapat menjadi bekal awal yang harus diketahui dan dipahami calon jemaah haji, agar ibadah yang dilakukan sesuai dengan syariat yang telah ditentukan. (fat)
ADVERTISEMENT