Kisah Yusril Jalani Sidang Gugatan Pilpres 2024: Keluarga Diserang Habis-habisan

22 April 2024 9:46 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua tim pembela paslon 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Yusril Ihza Mahendra menyampaikan tanggapan atas gugatan terhadap kliennya saat sidang lanjutan sengketa hasil Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Kamis (28/3/2024). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Ketua tim pembela paslon 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Yusril Ihza Mahendra menyampaikan tanggapan atas gugatan terhadap kliennya saat sidang lanjutan sengketa hasil Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Kamis (28/3/2024). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketua Tim Pembela Prabowo-Gibran, Yusril Ihza Mahendra mengatakan, pembacaan sidang putusan MK terkait dengan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2024 ini merupakan momentum bersejarah untuk masyarakat Indonesia.
ADVERTISEMENT
Yusril menjelaskan, selama proses persidangan, sidang berjalan dengan tertib dan aman, walaupun terkadang berjalan panas, namun tetap tertib.
"Walaupun di luaran banyak sekali pemberitaan-pemberitaan di media sosial yang serang sana, serang sini, termasuk kami para advokat dan saya sebagai ketua tim juga diserang habis-habisan ya dikata-katain difitnah segala macam begitu," kata Yusril dalam konferensi pers di gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta Pusat, Senin (22/4).
Ketum PBB itu menuturkan, pemberitaan selama persidangan baik. Namun, komentar-komentar tidak bisa dikendalikan. Sehingga adanya serangan terhadap pribadi dan keluarganya.
"Sehingga serangan-serangan terhadap pribadi, keluarga dan lain-lain itu agak luar biasa. Tapi kami menanggapi semuanya dengan tenang," ucap dia.
Lebih jauh, Yusril menilai adanya serangan-serangan terhadap dirinya dan keluarga karena pihak-pihak pemohon tidak dapat membantah argumentasi di persidangan.
ADVERTISEMENT
"Dan satu-satunya jalan ya adalah melakukan character assassination terhadap para advokat yang terlibat dalam menangani perkara ini dan semacam satu pembusukan pribadi ya sebenarnya itu tidak fair begitu ya," tandas dia.