Konten dari Pengguna

Ganja: Elixir Mujarab yang Dinistakan

Nathanael Lauren Sihombing
Mahasiswa Fakultas Hukum USU
6 November 2023 14:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nathanael Lauren Sihombing tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber Foto: https://www.istockphoto.com/id/foto/daun-hijau-ganja-obat-dengan-minyak-ekstrak-kuncup-bunga-ganja-medis-tunas-rami-gm1356140160-43038844
zoom-in-whitePerbesar
Sumber Foto: https://www.istockphoto.com/id/foto/daun-hijau-ganja-obat-dengan-minyak-ekstrak-kuncup-bunga-ganja-medis-tunas-rami-gm1356140160-43038844
ADVERTISEMENT
Selama ini, Ganja kerap dipandang negatif Masyarakat. Ia diasosiasikan dengan narkoba yang lebih banyak membawa dampak buruk. Namun, apabila ditelisik lebih jauh, Ganja dapat memberikan manfaat bagi seluruh aspek kehidupan manusia mulai dari sandang, pangan, papan, dan bahkan obat-obatan medis. Membahas tumbuhan Ganja, kita harus melihat dari berbagai perspektif dan mengesampingkan paradigma yang telah dibangun selama ini agar kita dapat menemukan pikiran baru di jalan yang benar. Budaya penggunaan Ganja sebenarnya sudah ada jauh sebelum Indonesia Merdeka, penggunaan tersebut digunakan oleh Masyarakat adat seperti di Bali dan Aceh untuk pengobatan tradisional.
ADVERTISEMENT
Namun hadirnya pemerintah Indonesia membumihanguskan budaya tersebut, karena secara arogan membuat larangan untuk penggunaan tumbuhan Ganja. Tindakan ini jelas merugikan Masyarakat karena mereka tidak bisa lagi melestarikan budaya dan pengetahuan lokal mereka yang sudah diwariskan secara turun-temurun. Pemerintah Indonesia juga sebenarnya tidak mempunyai dasar yang kuat dalam larangan akan tumbuhan Ganja karena minimnya riset yang dilakukan. Riset sebenarnya adalah satu-satu nya kunci agar kita dapat mengetahui keistimewaan yang terdapat dalam tumbuhan Ganja, namun jangankan melakukan riset baru sebatas mengajukan izin saja sudah ditolak oleh pemerintah.
Sikap pemerintah yang seolah-olah tutup mata akan manfaat tumbuhan Ganja sebenarnya sudah memakan korban. Pada Tahun 2017 terdapat kasus yang sempat menjadi isu besar yaitu kasus fidelis, yang dimana kasus ini terdapat seorang suami yang harus menggunakan Ganja sebagai media penyembuhan istrinya. Namun alih-alih dapat menyembuhkan istrinya secara total ia malah mendapatkan diskriminasi oleh pemerintah dan akhirnya dibui. Secara tidak langsung tangan pemerintah ikut berdarah membunuh sang istri karena tidak lagi dapat mengakses pengobatan Ganja. Jika melihat situasi ini, pemerintah sebagai penanggung jawab kepentingan publik menjadi semakin penting untuk dikaji lebih lanjut lagi.
ADVERTISEMENT
Manfaat bagi Kesehatan dan peran pengetahuan publik
Sumber foto: https://pixabay.com/id/illustrations/sativa-ganja-tanaman-gulma-6019410/
Seperti yang sudah dijelaskan diatas bahwasanya tumbuhan Ganja memiliki manfaat bagi segala aspek kehidupan, yang dimana seluruh bagian dari tumbuhan Ganja mulai dari akar, batang, daun, bunga dan biji nya memiliki manfaat. Akarnya dapat dimanfaatkan dengan cara direbus dan diminum air rebusannya ini dapat menyembuhkan penyakit seperti diabetes, batang Ganja dapat dijadikan serat yang sangat kuat dan menjadi pilihan utama untuk mengolah atau membuat peralatan seperti menjadi tali kapal yang dalam Sejarahnya, tali kapal yang dibuat dari serat Ganja telah lama digunakan oleh para pelaut untuk mengarungi samudera karena memang terkenal akan kekuatannya, serat Ganja juga dapat dibuat menjadi benda-benda atau peralatan lain seperti baju, celana, perabotan rumah tangga, dan bahkan baru-baru ini serat Ganja dapat dibuat untuk menjadi rompi anti peluru.
ADVERTISEMENT
Bunga dan daun Ganja juga memiliki manfaat medis seperti melindungi saraf (neuro-protektif), melemahkan pertumbuhan sel kanker, dan mengurangi penambahan berat badan dan radang terkait obesitas serta diabetes, hal ini dapat terjadi karena bunga dan daun Ganja mengandung zat THCA, THC, CBDA, dan CBD. Tetapi penggunaan Ganja dengan cara dihisap kerap menjadi kontroversi, namun sebenarnya mengkonsumsi Ganja dengan cara dihisap adalah cara yang paling efektif karena kita dapat secara langsung menakar dosis yang masuk ke tubuh kita sesuai dengan kebutuhan kita. Masih banyak lagi manfaat Ganja bagi medis tetapi karena minimnya riset dan sulit nya mendapat izin untuk riset tentang Ganja membuat potensi tersebut belum dapat digali lebih dalam dan masih sulit mendapatkan kepastiannya.
ADVERTISEMENT
Pengetahuan Ganja acapkali pemaknaannya dibatasi oleh stigma sosial. Masyarakat seolah-olah tutup mata tentang Ganja padahal manfaatnya begitu besar bagi kehidupan mereka. Hal ini dapat terjadi akibat kabut tebal yang sengaja dibuat oleh negara melalui kebijakan-kebijakannya. Kebijakan negara dalam menggolongkan Ganja menjadi golongan I narkotika (UU No. 35 Tahun 2009), Masyarakat juga kurang mempelajari Ganja dari perspektif lain diluar dari stigma sosial yang ada. Padahal sudah cukup banyak literasi mengenai manfaat dan pembenargunaan Ganja saat ini, namun Masyarakat cenderung denial akan hal tersebut dan lebih percaya kepada propaganda buruk yang selama ini beredar.
Sejarah telah menuliskan bahwa peradaban manusia sudah menggunakan Ganja dalam segala aspek kehidupan, sebuah kenyataan yang coba ditutupi oleh beberapa pihak. Membuat stigma sosial tersebut menjadi kabut tebal dan menghalangi akan kemurnian pengetahuan Sejarah dan ilmiah, yang berawal dari propaganda anti-ganja di AS. Propaganda yang dibangun selama ini adalah seperti Ganja dapat membuat kematian, membuat otak kita tidak dapat bekerja dengan baik, dan membuat kita tidak bisa bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup kita, kecanduan, memabukkan dan masih banyak lagi.
ADVERTISEMENT
Namun semua propaganda tersebut bisa dibantah dengan data-data yang ada seperti menurut Ali H. Mokdad dkk. Dalam “Actual Causes of Death in the United States, 2000” disini Ganja disebut tidak menyumbang kematian di AS sampai 2016, lalu dalam “Weed: The User’s Guide, David Schmader menulis dosis mematikan Ganja membutuhkan konsumsi 680,38 kg tanaman itu dalam lima belas menit, yang dimana ini sungguh mustahil dilakukan oleh manusia biasa, walaupun itu seorang Bob marley penyanyi reggae yang terkenal suka sekali nyimeng. Ganja juga tidak memiliki efek kecanduan hal ini telah terkonfirmasi oleh para ahli, apalagi didukung dengan tidak adanya laporan medis mengenai orang yang kecanduan Ganja. Dalam penelitian di Pueblo County, AS juga mengatakan bahwa legalisasi Ganja juga tidak terbukti berkontribusi dalam peningkatan tunawisma maupun pemakaian Ganja di kalangan remaja.
ADVERTISEMENT
Mengurangi dominasi mafia pasar gelap
Sumber foto: https://pixabay.com/id/illustrations/dolar-uang-menghasilkan-uang-1971104/
Berbicara mengenai perdagangan Ganja, tentu selama tumbuhan ini masih illegal yang menguasainya adalah mafia pasar gelap. Hal ini tentu begitu sangat merugikan bagi negara kita terutama di aspek perekonomian. Dengan masih illegal nya Ganja tentu akan sangat sulit bagi negara kita untuk mengontrol peredaran, pemakaian, dan dosis nya. Pemerintah selama ini hanya tahu bagaimana cara memusnahkan Ganja, namun seakan-akan tutup mata dengan perdagangan gelap dibelakangnya. Dan apa? Ya, lagi-lagi bandar lah yang diuntungkan dari hal ini dan mungkin aparat yang biasa mereka sebut sebagai “oknum” yang memuluskan praktik mafia pasar gelap ini. Rakyat kecil lagi-lagi hanya bisa duduk diam melihat pembumihangusan yang dilakukan oleh pemerintah dengan arogan, padahal Kembali lagi seperti kasus fidelis rakyat kecil hanya menggunakan Ganja untuk kebutuhan pokok mereka.
ADVERTISEMENT
Padahal jika suatu saat legalisasi Ganja benar-benar terjadi maka dampaknya mungkin signifikan bagi kita. Bayangkan saja Ganja Aceh yang terkenal akan kualitas nya nomor satu di dunia bisa kita Kelola dengan tanpa adanya gangguan. Pemerintah juga akan bisa mengontrol peredarannya dan dapat membatasi dosis atau jumlah yang bisa dikonsumsi oleh Masyarakat agar tidak disalahgunakan.
Perekonomian kita juga akan ikut berdampak meningkat, seperti contoh saat 2016 legalisasi Ganja di AS menyediakan lapangan pekerjaan bagi 200 ribu orang. Lalu pada 2014 pajak cukai Ganja di Pueblo County, AS sebanyak US$420 ribu dan digunakan untuk beasiswa. Dan yang paling utama adalah dampaknya bagi kemajuan obat-obatan medis akan ada 1001 penyakit yang bisa diobati hanya dengan satu tumbuhan yaitu Ganja.
ADVERTISEMENT
Tetapi mafia ataupun para kapitalis farmasi lah yang akan sangat dirugikan jika ini terjadi, namun kita harus melawannya demi kepentingan hidup kita bersama. Jika Ganja terus-menerus illegal hanya akan membuat Masyarakat lari ke pasar gelap yang menguntungkan para mafia dan merugikan kita sendiri. Sebagai penutup saya ingin sedikit religius. “Tidak ada satupun ciptaan Tuhan yang ia ciptakan sia-sia semua pasti ada manfaatnya bagi kehidupan manusia, jika kita membumihanguskan ciptaannya secara cuma-cuma itu sama saja kita telah menistakan ciptaannya!