Konten dari Pengguna

Cerita Edukasi SDN 2 Plososari: Belajar Hidropik dari Limbah Botol Bekas

JUBAITUL MUSTIKHANI
Mahasiswa Fakultas Pertanian dengan Program Studi Agribisnis di Universitas Brawijaya
19 Agustus 2023 14:06 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari JUBAITUL MUSTIKHANI tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dokumentasi Kegiatan Edukasi dan Demonstrasi Sistem Hidroponik Dengan Memanfaatkan Limbah Botol Bekas bersama siswa dan guru di SDN 2 Plososari
zoom-in-whitePerbesar
Dokumentasi Kegiatan Edukasi dan Demonstrasi Sistem Hidroponik Dengan Memanfaatkan Limbah Botol Bekas bersama siswa dan guru di SDN 2 Plososari
ADVERTISEMENT
Salam Edukasi! Pada kesempatan ini, kita akan membahas kegiatan menarik yang dilakukan oleh para mahasiswa UB dalam rangka Mahasiswa Membangun Desa (MMD). Mereka berkolaborasi dengan siswa dari SDN 2 Plososari yang terletak di Desa Plososari, Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan untuk belajar tentang sistem hidroponik dan bagaimana limbah botol bekas dapat dimanfaatkan dengan cerdas. Yuk, simak cerita seru di bawah ini!
ADVERTISEMENT

Apa Itu Sistem Hidroponik?

Sebelum kita membahas tentang bagaimana para mahasiswa UB bersama siswa SDN 2 Plososari berkreasi dengan sistem hidroponik, mari kita kenali terlebih dahulu apa itu sistem hidroponik. Sistem hidroponik merupakan cara bercocok tanam yang tidak memerlukan tanah sebagai media tanam.
Tanaman tumbuh dengan cara diberi nutrisi AB mix melalui larutan air yang kaya akan unsur hara. Dengan menggunakan sistem ini, tanaman bisa tumbuh lebih cepat dan sehat karena minimnya kandungan pestisida.

Edukasi Melalui Demonstrasi

Mahasiswa yang sedang menjalani MMD memiliki kesempatan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat. Kali ini, mereka memilih untuk mengajak siswa di SDN 2 Plososari tentang sistem hidroponik. Siswa mendapatkan pemahaman dasar tentang hidroponik melalui demonstrasi yang interaktif dan menyenangkan.
ADVERTISEMENT
Para mahasiswa dengan sabar menjelaskan bagaimana tanaman bisa tumbuh tanpa tanah dan hanya dengan nutrisi yang diserap melalui air. Mereka menggunakan bahasa yang sederhana dan contoh ilustrasi video yang menjelaskan tentang sistem hidroponik agar siswa bisa lebih mudah memahaminya. Dengan demikian, konsep yang pada awalnya mungkin terdengar rumit, bisa dengan cepat dipahami oleh siswa.

Kreativitas dari Limbah Botol Bekas

Salah satu hal menarik dalam kegiatan ini adalah pemanfaatan limbah botol bekas untuk membangun sistem hidroponik mini. Para mahasiswa, guru, dan siswa bekerja sama dalam menghimpun botol-botol bekas yang biasanya hanya menjadi sampah. Botol-botol tersebut kemudian diubah menjadi wadah untuk menanam tanaman hidroponik.
Langkah demi langkah dijelaskan kepada siswa, mulai dari cara memotong botol, membuat lubang-lubang untuk tanaman, hingga menyiapkan larutan nutrisi. Dengan menggunakan botol bekas, mereka belajar bahwa barang yang sebelumnya dianggap tak berguna masih bisa diubah menjadi sesuatu yang bermanfaat.
ADVERTISEMENT

Belajar dan Bersenang-senang

Melalui kegiatan ini, para siswa tidak hanya belajar tentang sistem hidroponik, tetapi juga belajar tentang pentingnya daur ulang dan kreativitas dalam memanfaatkan barang-barang yang sudah tidak terpakai. Mereka bisa merasakan sendiri bagaimana tanaman tumbuh dalam lingkungan hidroponik yang mereka buat.
Kegembiraan terpancar dari wajah para siswa saat mereka melihat tanaman-tanaman itu tumbuh dengan subur. Mereka merasa bangga karena telah berhasil menciptakan sesuatu yang bermanfaat dengan tangan mereka sendiri.

Manfaat Edukasi Sistem Hidroponik

Ilustrasi menanam sayuran hidroponik. Foto: Getty Images
Kegiatan edukasi dan demonstrasi tentang sistem hidroponik dengan memanfaatkan limbah botol bekas ini memberikan beberapa pesan penting:
ADVERTISEMENT
Semangat inovasi dalam pendidikan menjadi semakin nyata ketika para mahasiswa yang tergabung dalam program Mahasiswa Membangun Desa (MMD) beraksi. Di SDN 2 Plososari, keunikan metode pengajaran menjadi lebih hidup dan interaktif berkat kolaborasi antara mahasiswa UB dengan siswa. Mereka menjalankan proyek edukasi dan demonstrasi tentang sistem hidroponik yang menggunakan botol bekas, menghasilkan pengalaman yang tak hanya menarik tetapi juga mendidik.
Dapat disimpulkan bahwa, edukasi tentang sistem hidroponik dan pemanfaatan limbah botol bekas menjadi pengalaman berharga bagi para mahasiswa MMD-UB dengan para siswa di SDN 2 Plososari. Mereka tidak hanya belajar tentang tanaman, tetapi juga tentang kreativitas, kerja sama, dan pentingnya menjaga lingkungan.
Semoga kegiatan semacam ini dapat terus dilakukan untuk menginspirasi generasi muda tentang cara belajar bertani yang menyenangkan dan bermanfaat. Dengan demikian, inilah bukti bahwa pendidikan sejati adalah tentang membangun masa depan yang lebih baik, dengan memulai dari sekarang.
ADVERTISEMENT