Arti dari Menjalin Persahabatan

Shidqi Bimantara Mishbahuddin
Mahasiswa STIBA AR-RAAYAH sukabumi.
Konten dari Pengguna
10 Maret 2021 19:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Shidqi Bimantara Mishbahuddin tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
gambar kebersamaan persaudaraan, dokumentasi pribadi.
zoom-in-whitePerbesar
gambar kebersamaan persaudaraan, dokumentasi pribadi.
ADVERTISEMENT
Oleh : Shidqi Bimantara M
Manusia tidak mungkin bisa hidup tanpa seorang sahabat, sebagai manusia kita tidak mampu hidup sendiri tanpa berinteraksi dengan individu yang lain, sebab manusia ialah mahluk sosial yang diciptakan untuk berinteraksi dengan sesama makhluk atau pun dengan makhluk lainnya. Tatkala manusia memiliki sebuah perkara yang ingin ia sampaikan atau ingin mencurahkan apa yang ada dalam isi hatinya, tetapi tidaklah mungkin seseorang mencurahkan isi hatinya kepada orang yang belum dia kenal dekat sebelumnya, karena belum mengenal dan memahami karakternya dengan lebih dekat. Maka dari itu persahabatanlah yang harus di jalani.
ADVERTISEMENT
Rasulullah Sholallhu’alahi Wassalam dan para sahabatnya Ketika berhijrah dari negeri makkah ke Negeri Madinah atas perintah Allah Shubhanahu Wata’alah mereka langsung tunduk taat kepada perintahnya, walau pun harus meninggalkan negeri di mana mereka dilahirkan dan di besarkan ke negeri baru yang belum mereka kenal. Di sana para sahabat merasa canggung dengan penduduk Madinah karena mereka bukan penduduk asli di sana, tetapi Rosulullah dengan sebaik-baiknya basyar bisa mempersahabatkan para sahabatnya dengan penduduk Madinah agar tidak ada rasa canggung ketika para sahabat Rasulullah dalam bermuamalah atau berinteraksi di negeri tersebut.
Persahabatan bukan sekadar kumpul-kumpul sambil ngopi di warkop, bercengkrama, bukan juga sekadar saling membayar makanan atau minuman. Jika demikian yang dinamakan persahabatan maka pencopet, pencuri, pemabuk pun bukan main-main persahabatan mereka. Tapi sahabat yang di maksud adalah sama-sama memperdekat diri sehingga dapat memperluas hidup dan saling mengajak akan kebaikan dan mengingatkan satu sama lain ketika dia keluar dari alur tujuannya.
ADVERTISEMENT
Ketika kita bersahabat kita memiliki teman untuk mencurahkan perkara-perkara yang ada di benak dan hati kita yang amat ingin dinyatakan kepada mereka. Tiap insan memiliki peri kehidupannya masing-masing ada yang harus di ungkapkan pada perkara-perkara yang pantas untuk di ungkapkan ada pula perkara-perkara yang harus disembunyikan dan sifatnya privasi. Carilah sahabat yang bisa kalian percaya dan dia pun mempercayai mu, jika dia melakukan kesalahan janganlah sampai bersu’udzon terhadapnya sebelum adanya bukti-bukti yang jelas, jika telah jelas bukti-bukti tersebut, maka bimbinglah dia nasehatilah dia, semoga dia bisa memperbaiki kesalahan tersebut sehingga tidak merusak persahabatan. Janganlah kau langsung hakimi karena manusia itu tidak akan terlepas dari kesalahan. Jangan hanya dengan satu masalah kita melupakan kenangan-kenangan Ketika di masa-masa yang sulit saling menyemangati dan memberi solusi dan Ketika senang, bersenang senang menikmatinya bersama.
ADVERTISEMENT
Dan janganlah mencari sahabat yang durjana bisa jadi dia menjerumuskan mu ke dalam kedurhakaan, mengajak mu ke dalam kemaksiatan, dan ketika iman kamu lemah bisa jadi kamu mengikutinya, atau saat itu iman kamu sedang kuat sehingga masih bisa menahan dari godaan nya tetapi iffah-mu di hadapan masyarakat tidak terlihat baik, orang-orang akan menilai mu dengan penilaian sahabat-sahabatmu yang ada di sekeliling mu, yang akan menurunkan kehormatanmu di hadapan mereka.
Al-quran telah mengabarkan dan memperingatkan kita tentang persahabatan dengan orang-orang yang durjana dan tidak mau bersahabat denga orang-orang yang mengajaknya kepada kebaikan dan keselamatan dunia dan akhiratnya, Allah Subhanahu Wata’ala berfirman : “Dan ingatlah Ketika orang-orang zalim menggigit kedua tangannya seraya berkata: "Aduhai kiranya aku dulu mengambil jalan Bersama para Rasul. Kecelakaan yang besar bagi ku. Kiranya dulu aku tidak menjadikan fulan sebagai teman akrabku, sesungguhnya dia telah menyesatkanku dari al-quran yang telah datang kepadaku, dan setan itu tidak mau menolong manusia” (Al-Furqon: 27-29)."
ADVERTISEMENT
Dan sudah seharusnya kita harus mencari seorang sahabat yang bisa saling mengajak satu sama yang lainnya dalam ketakwaan, saling mengingatkan jika ada kesalahan saling berkomitmen agar terwujudnya kehidupan yang baik. Jika kalian menemukan kriteria tersebut maka bergaullah dengannya, dan jika belum menemukan-nya maka carilah. Semoga sahabat-sahabat kita bisa menjadi sahabat di dunia dan di surga nanti.
Terima kasih, dan semoga bermanfaat.