Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.98.0
Konten dari Pengguna
Mengulik Nyadran Ruwahan: Pembelajaran Berharga Mahasiswa KKN Reguler 113 UMY
16 Februari 2025 15:37 WIB
ยท
waktu baca 2 menitTulisan dari Yulia Wardani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Sumber: Dokumentasi Pribadi Yulia Wardani (KKN REGULER 113 & Pemuda Dusun Sempu)](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01jm6tey44ex2b5wm93x9rnt73.jpg)
ADVERTISEMENT
Indonesia memiliki banyak ragam kebudayan. Salah satunya kebudayaan Nyadran dari masyarakat Jawa, yang mana tak lepas dari unsur Religi dan Sosial. Nyadran ini biasanya dilakukan setiap tahunnya untuk menyambuat Bulan Puasa Ramadhan yaitu Nyadran Ruwahan. Nyadran Ruwahan adalah suatu tradisi mengirimkan doa kepada keluarga, saudara atau kerabat yang telah meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
Pada tanggal 16 Februari 2025 warga Dusun Sempu, Desa Wonokerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman melakukan Nyadran Ruwahan. Nyadran di Dusun Sempu kali ini juga diikuti oleh Mahasiswa KKN Reguler 113 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Yang turut berpartisipasi dalam menjaga dan melestarikan budaya lokal. Dalam kegiatan Nyadran Ruwahan ini Mahasiswa KKN Reguler 113 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta membantu warga di Dusun Sempu mulai dari persiapan acara hingga selesai.
Dengan di bantu oleh Mahasiswa KKN Reguler 113 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dalam acara ini menambah semangat warga dan membuka wawasan bagi para mahasiswa mengenai pentingnya pelestarian budaya lokal. Menurut saya sebagai salah satu mahasiswa KKN Reguler 113, Nyadran ini memberikan pengalaman unik dan kesempatan untuk melihat sisi kehidupan masyarakat desa yang kaya akan tradisi. Hal ini mendapat apresiasi dari warga, terutama dalam menjaga hubungan Religi dan Sosial.
ADVERTISEMENT
Kemudian warga ingin tradisi ini akan terus dilestarikan agar nilai-nilai kebersamaan, penghormatan kepada keluarga,saudara atau kerabat yang sudah meninggal dunia, dan pelestarian budaya lokal dapat terus hidup dan dikenal oleh generasi mendatang. Dengan adanya Tradisi Nyadran Rawuhan, warga Dusun Sempu juga berharap kebersamaan ini tetap terjaga, serta budaya dan identitas Jawa terus lestari dari generasi ke generasi.