Konten dari Pengguna

Transformasi Digital Pelabuhan Indonesia: Menuju Efisiensi Logistik Nasional

SAFUAN
Doctor in Management Science, Head of Risk Management, Quality Assurance, Strategic Management Officer at Koja Container Terminal, Lecturer in Faculty of Business Economics at Esa Unggul University, Internal Auditor Trainer at CIAR PPIA
14 Mei 2024 9:57 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari SAFUAN tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pelabuhan perdagangan. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pelabuhan perdagangan. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Di tengah gempuran arus globalisasi dan persaingan ekonomi yang semakin ketat, Indonesia, sebagai negara kepulauan dengan ribuan pulau, menghadapi tantangan besar dalam mengoptimalkan sektor logistiknya. Salah satu kunci utama untuk mengatasi tantangan ini terletak pada efisiensi operasional pelabuhan, yang merupakan pintu gerbang utama aktivitas ekspor-impor dan distribusi barang di dalam negeri. Dalam konteks inilah, penerapan teknologi digital di pelabuhan-pelabuhan di Indonesia menjadi sebuah langkah strategis yang tidak hanya revolusioner tetapi juga fundamental.
ADVERTISEMENT
Penelitian yang saya lakukan yang dipublikasikan dalam Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik, mengungkapkan bahwa digitalisasi pelabuhan di Indonesia telah membawa dampak signifikan terhadap penurunan biaya logistik nasional1. Melalui penerapan berbagai teknologi digital, pelabuhan di Indonesia kini mampu beroperasi lebih efisien, cepat, dan transparan, yang pada gilirannya berkontribusi pada peningkatan daya saing ekonomi nasional di kancah global.
Salah satu inovasi digital yang menjadi sorotan adalah sistem Inaportnet, yang merupakan portal terintegrasi untuk layanan kepelabuhanan berbasis e-document. Sistem ini memungkinkan iintegrasi layanan antar instansi terkait di pelabuhan, sehingga mempercepat proses administrasi dan operasional kapal serta barang. Dengan demikian, waktu tunggu kapal di pelabuhan dapat ditekan, yang berarti pengurangan biaya operasional yang signifikan.
ADVERTISEMENT
Selain Inaportnet, terdapat pula Vessel Management System (VMS) yang mengelola dokumen keluar masuk kapal secara digital, Marine Operating System (MOS) untuk efisiensi layanan pemanduan dan penundaan kapal, serta Vessel Traffic Service (VTS) yang meningkatkan keselamatan dan kelancaran lalu lintas kapal. Semua teknologi ini berperan dalam mengurangi waktu tunggu dan biaya operasional, serta meningkatkan kepuasan pelanggan.
Di sisi darat, aplikasi seperti Terminal Operating System (TOS) dan Non-Container Terminal Operating System (NPK-TOS) telah mengoptimalkan manajemen barang dan peti kemas, mempercepat proses bongkar muat, dan meminimalisir biaya penumpukan. Sistem Autogate dan Single Truck Identification Data System (STID) juga telah mempercepat proses masuk keluar kendaraan dari dan menuju pelabuhan, yang berkontribusi pada efisiensi waktu dan biaya.
ADVERTISEMENT
Penerapan teknologi digital di pelabuhan Indonesia tidak hanya berfokus pada aspek operasional, tetapi juga pada peningkatan layanan kepada pelanggan. E-Service dan i-Hub, sebagai contoh, menyediakan platform layanan elektronik yang memudahkan pelanggan dalam mengakses informasi dan layanan pelabuhan secara online, kapan saja dan di mana saja.
Kesimpulannya, transformasi digital pelabuhan di Indonesia telah membuktikan dirinya sebagai langkah strategis yang efektif dalam menurunkan biaya logistik nasional. Melalui kolaborasi antara pemerintah, operator pelabuhan, dan pemangku kepentingan lainnya, Indonesia berada pada jalur yang tepat untuk mencapai efisiensi logistik yang lebih tinggi, yang pada akhirnya akan mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Dengan terus mengembangkan dan memperluas penerapan teknologi digital, pelabuhan Indonesia tidak hanya akan mampu bersaing di tingkat global, tetapi juga menjadi pemain kunci dalam mendorong kemajuan ekonomi nasional.
ADVERTISEMENT