Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.0
ADVERTISEMENT
Setelah sukses meluncurkan mobil listrik yang sebagiannya digunakan sebagai taksi, Tesla mematok target ambisius untuk meluncurkan robotaxis atau taksi robot pada 2020. Hal itu diungkapkan pendiri Tesla, Elon Musk, dalam acara Autonomy Investor Day.
ADVERTISEMENT
Di acara yang berlangsung Senin (22/4) di Palo Alto, California itu, Musk memamerkan teknologi yang sedang dikembangkan perusahaan, untuk membuat kendaraan listriknya tanpa pengemudi.
"Saya merasa sangat yakin memprediksi robotaxis otonom untuk Tesla tahun depan," kata Musk di atas panggung Autonomy Investor Day.
Musk mendasarkan optimismenya, pada data yang dihimpun dari mobil listrik Tesla yang sudah terjual dan digunakan saat ini. Semua mobil Tesla, ujarnya, memiliki perangkat keras yang siap untuk dioperasikan tanpa sopir.
"Yang perlu dilakukan tinggal meng-upgrade perangkat lunaknya," kata Musk.
Dia sangat yakin, setidaknya seribu unit robotaxis akan meluncur di jalanan tahun depan. Meskipun dia mengakui, soal regulasi terkait pengoperasian mobil tanpa pengemudi, masih menjadi persoalan.
ADVERTISEMENT
Karenanya dia tidak berobsesi untuk bisa mengoperasikan robotaxis di semua wilayah. “Tapi saya yakin kami akan memiliki setidaknya persetujuan pengoperasian, secara harfiah tahun depan," imbuhnya.
Musk juga memproyeksikan, dalam dua tahun mendatang Tesla akan membuat mobil tanpa setir dan pedal.
Apakah obsesi Musk selalu kesampaian? Ternyata tidak juga. CNBC menulis, target Elon Musk untuk mobil listrik Tesla pertamanya telah meleset dari sasaran. Tesla terlambat dua tahun dengan peluncuran Model X, SUV serba listrik pertamanya. Dan terlambat dua tahun dalam menghadirkan fitur semi-otonom.
Ketika Tesla mulai membahas ambisinya dalam teknologi self-driving pada tahun 2016, Musk mengatakan mereka akan melakukan perjalanan bebas kemudi di AS pada akhir 2017. Tapi sampai tahun 2019 ini, Tesla belum menyelesaikan misi itu.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Reuters, Tesla Inc telah mengirim tim ke China untuk menginvestigasi meledaknya mobil Tesla S yang sedang diparkir tersebut.
Sebelumnya pada Februari 2019, mobil Tesla model X produksi 2018, juga terbakar saat sedang diparkirkan pemiliknya, seorang warga kota Pittsburgh, Amerika Serikat.
Sedangkan insiden tabrakan mobil tanpa pengemudi, terjadi pada 18 Maret 2018 lalu. Mobil otonom atau tanpa sopir milik Uber itu, menabrak seorang pejalan kaki di Arizona, Amerika Serikat, hingga korban meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
Mobil otonom milik Apple yang sedang diuji coba pada 4 September 2018, juga mengalami tabrakan. Saat itu, mobil SUV Lexus RX450h yang dijejali aneka peralatan khusus milik Apple, ditabrak sebuah Nissan Leaf, di kawasan California.