Akhir 2019, Anak Usaha PLN Siap Operasikan 2 PLTU Raksasa

21 Maret 2019 20:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi PLTU. Foto: Dok. PLN
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi PLTU. Foto: Dok. PLN
ADVERTISEMENT
Anak usaha PT PLN (Persero), PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB), akan mengoperasikan dua PLTU berdaya besar. Pembangkit tersebut akan menggunakan Boiler Super Critical.
ADVERTISEMENT
Direktur Operasi PJB, Sugiyanto, mengatakan dua pembangkit tersebut yakni PLTU Jawa 7 Unit 1 yang berkapasitas 1.000 MW di Bojonegara, Banten, dan PLTU Cilacap Ekspansi 2 kapasitas 1.000 MW di Cilacap, Jawa Tengah.
Keduanya merupakan pembangkit terbesar pertama yang akan dioperasikan dan diharapkan masuk sistem Jawa Bali, beroperasi secara komersial (Commercial Operation Date/COD) pada Oktober 2019, kemudian disusul PLTU Jawa 7 Unit 2 sebesar 1.000 MW.
"Dengan demikian, pada akhir tahun ini, kami PJB akan mengoperasikan tambahan pembangkit sebesar 2.000 MW dari PLTU Cilacap Ekspansi 2 dan PLTU Jawa 7 Unit 1, serta awal 2020, bertambah lagi 1.000 MW dari PLTU Jawa 7 Unit 2," kata Sugiyanto dalam kunjungan media ke PJB, Surabaya, Kamis (21/3).
Ilustrasi PLTU. Foto: Dok. PLN
Menurut Sugiyanto, tambahan dua PLTU skala besar dengan total daya 3.000 MW tersebut akan meningkatkan kapasitas pembangkit PJB dari saat ini sekitar 11.000 MW menjadi 14.000 MW pada awal 2020.
ADVERTISEMENT
Di luar pembangkit yang dioperasikan PJB pada sistem interkoneksi Jawa-Bali, juga akan mendapat tambahan daya dari sejumlah pembangkit lainnya pada 2019.
Pembangkit-pembangkit yang direncanakan beroperasi di Jawa-Bali tersebut antara lain PLTU Lontar Unit 4, Banten 315 MW, Blok 2 PLTG Grati, Jawa Timur 160 MW, dan Steam Turbin PLTGU Tanjung Priok Blok M, Jakarta 200 MW.
Saat ini, beban puncak sistem Jawa-Bali mencapai 27.070 MW dan akan bertambah 1.400 MW menjadi 28.470 MW pada akhir 2019.
Ilustrasi PLTU. Foto: Dok. PLN
Sementara, tambahan daya pembangkit yang direncanakan hingga akhir 2019 sedikitnya mencapai 3.000 MW.
"Dengan demikian, sistem kelistrikan interkoneksi Jawa-Bali tentunya akan semakin andal. Margin reserve (cadangan daya) juga makin meningkat menjadi di atas 30 persen," katanya.
ADVERTISEMENT
Sugiyanto juga mengatakan, Jatim merupakan lumbung energi listrik di sistem Jawa-Bali. Saat ini, pembangkit-pembangkit di Jatim menyuplai daya sekitar 2.000 MW ke wilayah barat atau Jateng, Jabar, DKI, dan Banten.
Sementara, ke arah timur, PJB sudah memasok daya ke wilayah Bali melalui kabel laut sebesar 500 MW.