Akibat Fintech, Bisnis Gadai Mulai Menurun

23 Mei 2019 9:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi Pegadaian Cabang Pasar Minggu Jakarta Selatan, jelang Lebaran 2019, Rabu (22/5). Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi Pegadaian Cabang Pasar Minggu Jakarta Selatan, jelang Lebaran 2019, Rabu (22/5). Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bisnis pegadaian kini mulai meredup. Meskipun masih ada yang menjadi nasabah setia, namun jumlahnya terus berkurang. Seperti yang dialami PT Pegadaian (Persero) cabang Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
ADVERTISEMENT
Pimpinan Cabang Pegadaian Pasar Minggu, Agus Mustofa, mengatakan semakin meredupnya pegadaian terasa sejak mulai banyaknya penyedia pinjaman secara online atau Fintech peer to peer lending.
"Memang dari awal yang namanya fintech itu, di satu sisi sudah mempengaruhi ke bisnis dari korporat juga dari sisi umum juga," kata Agus ketika kepada kumparan di Kantor Pegadaian Cabang Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (22/5).
Di sisi lain, kata Agus, bisnis pegadaian saat juga kian segmented. Jika dulu pegadaian jadi andalan sebagai kebutuhan masyarakat, maka kini pegadaian hanya dibutuhkan saat momen-momen tertentu saja.
"Pegadaian sendiri juga terimbas dari musim. Musim lebaran, musiman seperti ini," imbuh dia.
Bukan hanya terbatas dalam momentum, Pegadaian saat ini juga tengah menghadapi tantangan adaptasi, terutama menyangkut target pasar. Menurut dia, pada tahun 2000-an pegadaian menjadi primadona bagi masyarakat berbagai kalangan, termasuk mahasiswa.
Kondisi Pegadaian Cabang Pasar Minggu Jakarta Selatan, jelang Lebaran 2019, Rabu (22/5). Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan
"Ya itu tadi, mahasiswa kan milenial. Sekarang udah canggih, dia enggak perlu ke sini bawa HP nya, dia cukup pakai beginian (fintech) sudah bisa pinjem uang. Mungkin dengan bunga agak tinggi dia enggak apa, dia mau tapi praktis," papar dia.
ADVERTISEMENT
Menyiasati itu, Agus mengatakan jika PT Pegadaian tak tinggal diam. Disrupsi yang terjadi mendorong perusahaan untuk berbenah dan mulai melakukan digitalisasi hingga memberikan berbagai promo untuk menggaet konsumen.
"Perlu terus adaptasikan ke teknologi. Kita juga kasih tahu info-info ke masyarakat produk keunggulan kita, seperti pegadaian tanah, kan banyak yang belum tau," katanya.
Berdasarkan catatannya, Agus mengatakan sejak awal tahun 2019 penurunan bisnis pegadaian akibat fintech telah mencapai Rp 3 miliar. Jumlah itu, berlaku untuk akumulasi 8 unit cabang di Pasar Minggu Jaksel.