AS Bakal Kenakan Pajak Ritel Online, Wall Street Anjlok

22 Juni 2018 7:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perusahaan e-commerce, Amazon. (Foto: Abhishek N. Chinnappa/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Perusahaan e-commerce, Amazon. (Foto: Abhishek N. Chinnappa/Reuters)
ADVERTISEMENT
Bursa saham AS atau Wall Street anjlok pada penutupan perdagangan Kamis (21/6). Ini karena kekhawatiran perang dagang dan penurunan saham Amazon serta putusan Mahkamah Agung (MA) terkait pajak.
ADVERTISEMENT
Dilansir Reuters, Jumat (22/6), indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 196,1 poin atau 0,8% ke level 24.461,7. Sementara indeks S&P 500 (SPX) kehilangan 17,56 poin atau 0,63% ke level 2.749,76.Indeks Nasdaq Composite pun jatuh dengan pelemahan 68,56 poin atau 0,88% ke level 7.712,95.
Penurunan indeks Dow Jones dipengaruhi pelemahan saham-saham perusahaan industri dan kekhawatiran kebijakan dagang dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Saham Ford terkoreksi 1,35%, General Motors kehilangan 1,98%, dan saham Tesla turun 4,06%. Sementara indeks mobil di S&P 500 kehilangan 1,79%.
Sektor saham energi mencatatkan kinerja terburuk dengan penurunan 1,93% karena harga minyak dunia jatuh menjelang pertemuan OPEC, di mana perkiraannya akan meningkatkan output.
Di sisi lain, saham Amazon juga turun 1,9% setelah Mahkamah Agung AS memutuskan bahwa negara berhak memungut pajak dari ritel online atau marketplace. Pelemahan saham Amazon diikuti saham Wayfair yang kehilangan 1,6% Overstock.com jatuh 7,2%, saham Etsy turun 1,4%, dan saham Ebay turun 3,2%.
ADVERTISEMENT
Saham Intel pun membebani laju S&P 500 dengan penurunan 2,4% setelah CEO Intel Brian Krzanich mengundurkan diri karena pernah menjalin hubungan dengan pegawainya.
Sementara itu, kinerja saham produsen dan pabrikan raksasa AS tertekan setelah Daimler, Jerman memangkas proyeksi laba 2018 dan BMW mengatakan melihat opsi strategis karena perang dagang antara AS dan China.
Saham lainnya yang anjlok adalah Caterpillar dengan pelemahan 2,52% dan saham Boeing terhempas 1,5%.
"Ini menyebabkan kurangnya kepercayaan kepada Trump untuk mendorong agenda ekonomi ke depan. Jika kepercayaan memudar karena imigrasi dan tarif, hal itu akan memberi tekanan ke pasar," kata CEO Ladenburg Thalmann Asset Management Phil Blancato.
Trump baru saja mengeluarkan kebijakan memisahkan para orang tua imigran ilegal yang tertangkap di perbatasan AS-Meksiko dengan anak-anaknya.
ADVERTISEMENT