news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Atasi Kelesuan Ekonomi Akibat Sanksi AS, Iran Tawarkan Insentif Pajak

29 Juli 2018 10:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Iran Hassan Rouhani (Foto: AP Photo/Vahid Salemi)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Iran Hassan Rouhani (Foto: AP Photo/Vahid Salemi)
ADVERTISEMENT
Iran menawarkan insentif pajak bagi investor swasta nasional, untuk menggarap proyek-proyek pemerintah yang mangkrak akibat sanksi Amerika Serikat (AS). Tawaran insentif itu diberikan, untuk membantu meningkatkan ekonomi negara tersebut.
ADVERTISEMENT
Menyusul sanksi ekonomi yang dijatuhkan AS pada Mei lalu, banyak perusahaan dan investor asing hengkang dari negeri para mullah tersebut. Sanksi itu dijatuhkan, terkait program nuklir Iran. AS juga mengancam semua negara yang mengimpor minyak dari Iran.
Sanksi-sanksi tersebut telah melemahkan perekonomian Iran dan memicu penurunan tajam mata uang negara tersebut. Rial Iran jatuh ke rekor terendah terhadap dolar AS di pasar tidak resmi pada Sabtu (28/7). Dolar ditawarkan 97.500 rial, dibandingkan dengan sekitar 85.500 seminggu yang lalu.
Mengutip media setempat, Reuters melaporkan pemerintah Iran menawarkan fasilitas investasi yang menarik, termasuk insentif pajak seperti tax holiday bagi perusahaan swasta yang dapat melanjutkan proyek-proyek pemerintah.
Iran (Ilustrasi) (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Iran (Ilustrasi) (Foto: Wikimedia Commons)
Fasilitas tersebut dibahas khusus dalam pertemuan yang dipimpin Presiden Hassan Rouhani, Ketua Parlemen, Ketua Mahkamah Agung, serta Wakil Presiden Eshaq Jahangiri.
ADVERTISEMENT
Wakil Presiden Eshaq Jahangiri mengungkapkan, ada 76.000 proyek pemerintah yang terhenti pengerjaannya terdampak sanksi ekonomi AS. "Selama beberapa bulan terakhir, likuiditas negara terkuras untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat dan menahan nilai tukar,” kata Jahangiri.
"Masalah utama saat ini adalah mencari solusi untuk mendorong likuiditas, sehingga dapat melanjutkan proyek-proyek tersebut, serta mengaktifkan manufaktur," tandasnya.