Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
Salah satu produsen serat viscose rayon, PT Asia Pacific Rayon (APR), telah memproduksi sebanyak 120 ribu ton serat rayon hingga Agustus 2019. Serat viscose rayon adalah benang yang terbuat dari polimer organik. Dipakai untuk bahan baku kain rayon alias 'sutra buatan' yang berkilau dan tidak mudah kusut.
ADVERTISEMENT
Direktur APR Basrie Kamba mengatakan, realisasi produksi tersebut masih sejalan dengan kapasitas pabrik terpasang APR saat ini yang dapat memproduksi 240.000 ton serat rayon per tahun.
"Untuk pabrik yang baru berproduksi pada awal tahun ini, kami sudah mampu mencapai total setengah kapasitas dan juga sudah ekspor ke 14 negara dan juga memperkuat pasar domestik," kata Basrie usai acara FGD Optimalisasi Penggunaan Bahan Baku Tekstil Dalam Negeri di Pangkalan Kerinci, Riau, Jumat (6/9).
Lebih lanjut Basrie menjelaskan, sebesar 55 persen dari total produksi itu ditujukan untuk pasar ekspor dan 45 persen diserap oleh pasar domestik.
Adapun ke-14 pasar ekspor tersebut adalah serat rayon APR yaitu Turki, Pakistan, Bangladesh, Vietnam, Mesir, Mauritius, Sri Lanka, Nepal, Brasil, Jerman, Portugal, Italia, Uni Emirat Arab, dan India.
ADVERTISEMENT
Basrie menilai potensi serat rayon dalam negeri sangat prospektif untuk terus berkembang dan menjadi tumpuan industri di masa depan. Hal tersebut ditunjang oleh gerakan sustainable fashion yang tengah marak dan tingginya permintaan modest fashion (busana muslim dunia).
Sebab, serat rayon diproduksi dari kayu yang diproduksi secara lestari. Rayon ini merupakan bahan baku yang terbarukan dengan sifatnya yang alami dan cepat terurai (biodegradable). Karena itu, rayon sering dipakai sebagai bahan baku utama perancang busana yang fokus menggerakkan sustainable fashion.
Sementara itu, berdasarkan laporan State of The Global Islamic Economy 2017, pasar untuk fashion Muslim di dunia mencapai USD 270 miliar. Angka tersebut diperkirakan naik menjadi USD 361 miliar atau tumbuh 5 persen pada 2023.
ADVERTISEMENT
Jika ditilik dari sisi negara, Indonesia menempati posisi ketiga terbesar sebagai negara dengan transaksi modest fashion terbesar dengan nilai USD 20 miliar atau di bawah Turki yang mampu mencapai nilai USD 28 miliar dan Uni Emirat Arab dengan nilai USD 22 miliar.
"Ini bisa menjadi peluang untuk industri tekstil kita mengambil momentum, utamanya rayon yang sangat cocok untuk diaplikasikan dalam modest fashion," pungkasnya.