Bank Indonesia Minta Pengusaha Tak Borong Dolar Kalau Belum Perlu

15 Agustus 2018 19:52 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Dolar-Rupiah (Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Dolar-Rupiah (Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
ADVERTISEMENT
Bank Indonesia (BI) meminta dunia usaha tidak memaksakan diri untuk memborong valuta asing (valas) dalam jumlah besar saat ini jika tidak diperlukan. Hal tersebut sebagai salah satu langkah agar tekanan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dapat berkurang.
ADVERTISEMENT
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, dunia usaha bisa memanfaatkan fasilitas penukaran (swap) lindung nilai (hedging) ataupun forward agar tidak menderita kerugian dari selisih kurs saat menarik valas beberapa waktu mendatang.
Transaksi swap memfasilitasi transaksi jual beli mata uang secara tunai, dengan penyerahan dana dilakukan secara segera setelah transaksi disepakati.
Sementara transaksi forward adalah transaksi mata uang asing dengan kurs forward yang ditetapkan saat transaksi dilakukan. Kurs forward ini berlaku dua hari sampai setahun, artinya penyerahan dana atau mata uang dilakukan di masa mendatang.
"Bagi korporasi yang butuhkan valasnya enam bulan lagi, tidak usah nubruk dolar AS," ujar Perry di Gedung BI Thamrin, Jakarta, Rabu (15/8).
Gubernur BI, Perry Warjiyo (Foto: Garin Gustavian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur BI, Perry Warjiyo (Foto: Garin Gustavian/kumparan)
Menurutnya, dalam beberapa hari terakhir ini bank sentral bisa membuka dua kali fasilitas swap. Hal ini untuk menjamin likuiditas tetap terjaga.
ADVERTISEMENT
Fasilitas swap pada pagi hari ditujukan bank sentral untuk operasi moneter guna menjaga kecukupkan likuiditas. Fasilitas swap kedua di siang hari untuk lindung nilai dari volatilitas kurs.
"Jika ada kebutuhan rupiah dan ingin memegang dolarnya, bisa memanfaatkan swap hedging ini sepanjang punya underlying-nya," jelasnya.
Selain itu, Perry menilai saat ini biaya atau bunga swap sudah lebih murah, namun tetap terbentuk dari mekanisme pasar. Maka dari itu swap lindung nilai, menurut dia, semestinya bisa dimanfaatkan dunia usaha.
Misalnya untuk tenor swap satu bulan telah menurun dari 4,85 persen menjadi 4,62 persen. Kemudian swap tenor satu tahun telah menurun dari 5,18 persen menjadi 4,9 persen setelah.
"Itu tenor satu bulan swap pasar 4,6 persen itu untuk dunia usaha murah banget," tambahnya.
ADVERTISEMENT