BCA Belum Putuskan Tunda Tagihan Kredit Kendaraan Nasabah di Sulteng

11 Oktober 2018 16:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sebuah ekskavator memindahkan mobil yang rusak di samping puing-puing masjid yang rusak akibat gempa bumi di wilayah Balaroa, Palu. (Foto: REUTERS / Athit Perawongmetha)
zoom-in-whitePerbesar
Sebuah ekskavator memindahkan mobil yang rusak di samping puing-puing masjid yang rusak akibat gempa bumi di wilayah Balaroa, Palu. (Foto: REUTERS / Athit Perawongmetha)
ADVERTISEMENT
Anak usaha PT Bank Central Asia (BCA) Tbk, BCA Finance, belum mengeluarkan kebijakan penundaan penagihan kredit kendaraan bermotor (KKB) untuk nasabah yang terdampak bencana di Palu, Donggala, dan Parigi, Sulawesi Tengah.
ADVERTISEMENT
Direktur BCA Finance Petrus Karim mengatakan saat ini pihaknya tengah menghitung jumlah kendaraan bermotor di daerah tersebut yang dikreditkan melalui BCA Finance.
“Kami belum (melakukan penundaan kredit). Kami masih menginventarisir. Setahu saya sih enggak terlalu besar karena cabang di sana juga enggak besar. Hanya ada satu cabang di Palu,” kata Petrus di Grand Indonesia, Jakarta, Kamis (11/10).
Menurut Petrus, dari total penyaluran secara nasional sebesar Rp 47 triliun, penyaluran kredit kendaraan di Palu hanya mendapat porsi kecil, hanya sekitar ratusan miliar rupiah.
"Kecil sekali harusnya karena kami sudah mengelola lebih dari Rp 40 triliun, Rp 47 Triliun kalau enggak salah secara nasional, jadi yang di sana hanya ratusan miliar, kecil sekali," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Petrus mengatakan penundaan penagihan kredit belum diberlakukan karena saat ini kondisi kantor cabang di Palu juga belum beroperasi. Sehingga belum ada laporan yang diterima.
Petrus berharap kantor cabang dapat segera beroperasi kembali. Namun pihaknya tidak mau terlalu memaksakan sebab menurutnya kondisi karyawan terdampak bencana juga perlu dipertimbangkan.
"Kami juga mengerti situasinya manusiawi sekali ya jadi kami masih kasih waktu lah untuk ada yang bisa jalanin operasional kalau bisa jalan, tapi kehidupan personalnya mesti beres juga kan ya kalau enggak nanti enggak manusiawi," tutupnya.