Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Beras Basmati Produksi Kementan Mau Diekspor ke Timur Tengah
16 Januari 2019 17:45 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:49 WIB
ADVERTISEMENT
Setelah berhasil mengembangkan varietas padi basmati, Kementerian Pertanian pun berencana untuk mengekspor produk tersebut ke Timur Tengah. Selain itu, pihaknya juga berusaha untuk memasuki pasar Afrika Utara karena permintaan beras basmati ke dua negara ini cukup tinggi.
ADVERTISEMENT
“Pertama itu kita upayakan agar ekspor ke Timur Tengah dan Afrika Utara. Sejauh ini permintaan beras basmati ke sana tinggi dan hanya dipasok dari India saja. Maka kita akan coba upayakan,” kata Sekretaris Jenderal Kementan , Syukur Irwanto, saat ditemui di Balai Besar Penelitian Tanaman Padi Sukamandi (BB Padi), Rabu (16/1).
Menurut Syukur, dengan adanya investor yang tertarik berinvestasi tanam beras basmati di Indonesia bisa mempermudah jalan untuk lakukan ekspor. Dijelaskannya, investor ini juga berinvestasi di komoditas tebu.
“Dia juga merupakan salah satu anggota keluarga kerajaan Yordania, jadi mudah tembus. Ke Arab Saudi juga bisa tembus tapi perlahan. Kita mau produksi penuhi kebutuhan dalam negeri dulu sekalian jalan untuk ekspor,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Selain beras basmati, Kementan juga telah mengembangkan varietas unggul padi beras hitam dan beras merah aromatik. Rencananya, dua varietas ini juga akan dirilis bersama dengan beras basmati pada Februari mendatang.
“Kalau untuk pasar beras hitam dan beras merah aromatik ini kita akan ke Asia Tenggara seperti Malaysia. Sebab, setelah kemarin berbincang dengan pihak Malaysia, mereka itu suka sekali beras hitam karena glukosa nya rendah dan diyakini sehat. Makanya kita dorong,” tambahnya.
Untuk harga, jenis beras premium ini biasanya dijual seharga Rp 17.500 hingga Rp 20.000 per kilogram di dalam negeri. Sedangkan untuk diekspor, pihaknya berencana menetapkan harga dua kali dari harga dalam negeri.