BI Fokus Tingkatkan Keamanan Sistem Pembayaran Digital

23 April 2018 11:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Bank Indonesia. (Foto: AFP/Romeo Gacad)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bank Indonesia. (Foto: AFP/Romeo Gacad)
ADVERTISEMENT
Pemerintah terus mendorong terciptanya cashless society. Sebab dengan populasi besar, jangkauan geografis yang luas dan demografi yang beragam, Indonesia membutuhkan sistem pembayaran yang aman, efisien dan handal. Tak heran jika saat ini berbagai instrumen dan sarana pembayaran elektronik atau digital terus tumbuh berkembang di Indonesia, menawarkan berbagai kemudahan dalam bertransaksi.
ADVERTISEMENT
Munculnya instrumen pembayaran digital tersebut menurut Bank Indonesia (BI) harus dihadapi dan tidak dapat dielakkan.
“Kita tidak perlu nervous atau khawatir dengan kehadiran revolusi industri 4.0 dan era pembayaran digital ini. Kalau kita khawatir dia tetap hadir. Kita enggak khawatir, dia tetap hadir juga. Jadi yang penting bagi kita adalah mempersiapkan diri secara bersama,” ungkap Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia Onny Wijanarko di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (23/4).
Kadep Bank Indonesia, Onny Wijanarko. (Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kadep Bank Indonesia, Onny Wijanarko. (Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan)
Menurut Onny, dalam menghadapi munculnya pembayaran digital tersebut, BI bertugas untuk meminimalisir adanya berbagai risiko. Sebab Onny menilai sistem ini masih rentan dengan adanya money laundry alias praktik pencucian uang hingga kemungkinan terhubungnya dengan pembiayaan terorisme.
“Kami memastikan perlindungan konsumen, keamanan transaksi, isu data privasi, seperti yang kita dengar Facebook yang sekarang lagi seru di parlemen Amerika ya,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Namun selain perlindungan yang diberikan BI, Onny juga mengimbau bahwa munculnya pembayaran digital juga membutuhkan pemahaman masyarakat secara cermat. Termasuk untuk melihat manfaat, risiko dan implikasi secara luas.
“Pada era digital ini kehadiran inovasi dan teknologi tidak dapat ditolak atau ditepis. Kita pastikan sistem ini bermanfaat bagi pertumbuhan ekonomi nasional,” tutupnya.