BI Sudah Kucurkan Rp 291,6 T untuk Stabilkan Rupiah sejak Awal 2018

24 Juli 2018 13:58 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Bank Indonesia (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bank Indonesia (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
ADVERTISEMENT
Bank Indonesia (BI) mencatat sejak awal tahun ini hingga 20 Juli 2018 telah melakukan operasi moneter sebesar Rp 291,6 triliun. Hal ini dilakukan untuk stabilisasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
ADVERTISEMENT
Kepala Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia (BI) Nanang Hendarsah mengatakan, dalam total sebesar Rp 291,6 triliun itu, BI melakukan operasi moneter dengan semua instrumen yang dimiliki, seperti term deposit, reverse repo (RR SUN), Sertifikat Deposito Bank Indonesia (SDBI), membeli Surat Berharga Negara (SBN), hingga fx swap.
“Per 20 Juli itu year to date Rp 291,6 triliun. Likuiditas ini sebetulnya excess likuidity,” ujar Nanang di Gedung BI Thamrin, Jakarta, Selasa (24/7).
Dia merinci, operasi moneter tersebut paling banyak adalah pada instrumen SDBI, yakni tercatat sebesar Rp 118 triliun. Namun sejak kemarin bank sentral telah menganti SDBI dengan Serifikat Bank Indonesia (SBI).
Ilustrasi menghitung mata uang Rupiah. (Foto: AFP/Bay Ismoyo)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi menghitung mata uang Rupiah. (Foto: AFP/Bay Ismoyo)
“Ini artinya bank-bank merasa confidence, karena yield-nya lebih menarik ketimbang deposit facility,” jelas dia.
ADVERTISEMENT
Deposit facility adalah penempatan dana dari bank ke BI atau dana dari bank yang kelebihan likuiditas. Sementara lending facility adalah penyediaan dana dari BI ke bank.
Nanang mengatakan, saat ini deposit facility sebesar Rp 38,6 triliun. Sementara itu tak ada lending facility yang diberikan BI.
Dia pun menegaskan, jika bank mendapat lending facility dari BI, bukan berarti bank tersebut melakukan pengetatan likuiditas. Namun adanya ketidakcocokan (mismatch) harian likuiditas di bank.
"Kondisi ketat satu excess harus dilihat, bank ini ada di posisi apa. Ketat itu relatif, ini masalah segmentasi," tambahnya.
Namun, hingga saat ini kondisi rupiah masih melemah. Mengutip data Reuters, siang ini rupiah diperdagangkan di kisaran Rp 14.540 atau level tertinggi di tahun 2018 ini.
ADVERTISEMENT