Biro Travel Tolak Traveloka dan Tokopedia ‎Buat Layanan Umrah Digital

18 Juli 2019 19:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menjalankan umrah saat momen perayaan Isra Mi'raj. Foto: Dok. Ilham Bintang
zoom-in-whitePerbesar
Menjalankan umrah saat momen perayaan Isra Mi'raj. Foto: Dok. Ilham Bintang
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Permusyawaratan‎ Antarsyarikat Travel Umrah dan Haji Indonesia (PATUHI) menolak keterlibatan 2 perusahaan rintisan atau startup unicorn, Traveloka dan Tokopedia dalam pengembangan Umrah Digital Enterprise di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Hal itu menanggapi penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) yang diteken Menkominfo RI, Rudiantara dengan Menteri Komunikasi dan Teknologi Informasi Arab Saudi, Abdullah Alswaha di Riyadh, Arab Saudi pada Kamis (4/7).
‎"Masyarakat resah ketika 5 Juli 2019 lalu dapat pemberitaan viral bahwa Menkominfo menandatangani akta kesepahamam MoU dengan Kerajaan Saudi Arabia dengan menggandeng 2 unicorn raksasa, yaitu Traveloka dan Tokopedia," ujar Ketua Umum PATUHI, Artha Hanif kepada kumparan, Kamis (18/7).
Dia pun menjelaskan berdasarkan Undang-Undang (UU) Nomor 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah (PIHU), penyelenggaraan ibadah umrah mesti dilakukan Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah ‎(PPIU) yang mendapat izin dari Kemenag. Sejauh ini, Traveloka dan Tokopedia belum mengantongi izin itu.
ADVERTISEMENT
Menurut Artha, PATUHI sebenarnya tak menolak kehadiran kedua startup tersebut ‎selama fungsinya hanya sebagai market place, bukan membuat produk umrah. Dikhawatirkan ketika harus bersaing dengan startup, biro perjalanan haji dan umrah konvensional akan tenggelam.
"Kami tidak menolak selama mereka fungsinya sebagai market place. Kami ada keraguan karena Menkominfo tidak per‎nah menjelaskan 2 unicorn ini sebagai market place atau membuat produk," papar Artha.
Pada hari ini, PATUHI telah melakukan audiensi dengan Komisi VIII DPR RI terkait hal tersebut. Rencananya pada Senin (22/7) depan, Menkominfo Rudiantara akan dipanggil Komisi I DPR RI untuk menjelaskan persoalan tersebut.
Ilustrasi Traveloka Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Dikutip dari siaran pers Kemenkominfo, MoU yang diteken Rudiantara merupakan perkuatan kerja sama ekonomi digital. Kolaborasi yang bisa dilakukan mencakup pengembangan Umrah Digital Enterprise yang diyakini mampu memecahkan masalah utama di seluruh rantai pasok layanan umrah.
ADVERTISEMENT
"Kami bangga dapat ‎menghadirkan 2 unicorn dari Indonesia, Tokopedia dan Traveloka. Saya percaya ini adalah awal dari kolaborasi kita di ekonomi digital untuk mendukung visi 2030 Arab Saudi dan juga visi Indonesia yang merupakan ekonomi digital terbesar di Asean," ucap Rudiantara.