Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
BKIPM Gagalkan Upaya Penyelundupan 202.500 Ekor Benih Lobster di Riau
20 Agustus 2018 17:24 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
ADVERTISEMENT
Penyelundupan benih lobster masih terjadi. Hari ini, Polres Tembilahan dan Badan Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) wilayah kerja Tembilahan, Riau, berhasil menggagalkan upaya penyelundupan 202.500 ekor benih lobster .
ADVERTISEMENT
Dari keterangan tertulis yang diterima kumparan, Senin (20/8), 202.500 ekor benih lobster diselundupkan di dalam 810 kantong plastik . Modusnya dengan cara lama yaitu dikemas dalam 27 buah box styrofoam.
Menurut rencana, ratusan ribu ekor benih lobster tersebut akan dikirim ke Singapura via Batam dengan menggunakan speedboat. Nilai dari 202.500 ekor benih lobster tersebut sebesar Rp 30.375.000.000.
Dari kasus ini, Polres Tembilahan memeriksa 4 orang. Menurut rencana, ratusan ribu ekor benih lobster akan dilepas liar di wilayah konservasi Pulau Pieh, Sumatera Barat.
Kepala BKIPM, Rina, pernah mengungkapkan penyelundupan benih lobster melibatkan berbagai sindikat internasional. Praktik haram ini marak terjadi karena keuntungan yang didapat cukup besar.
"Harga sampai di Singapura Rp 120 ribu per ekor, di Vietnam Rp 60 ribu per ekor," kata Rina.
ADVERTISEMENT
Sedangkan harga beli benih lobster dari para nelayan di Indonesia cukup murah. Per ekor hanya dihargai Rp 15 ribu sampai Rp 30 ribu.
"Harganya terus naik dari mulai nelayan, di Lombok NTB saja pusatnya lobster terbaik, di sana habitat lobster jenis mutiara dan pasir, lalu ada di pantai pesisir selatan Pulau Jawa juga ada lobster pasirnya. NTB harganya untuk lobster mutiara Rp 30 ribu, lobster pasir sekitar Rp 15 ribu," paparnya.