Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Digitalisasi kini menjadi kebutuhan mendesak yang harus dilakukan perbankan. Tak hanya bank di dalam negeri, juga perbankan Tanah Air yang memiliki kantor cabang di luar negeri.
ADVERTISEMENT
Untuk memudahkan proses tersebut, BNI menggandeng para pekerja migran untuk menjadi agen. Perusahaan pelat merah ini menyebutnya sebagai “Agen Digital”. Para agen ini bertugas mensosialisasikan dan membantu sesama pekerja migran yang ingin membuka rekening hanya melalui telepon pintar.
“Ini sangat membantu kami untuk mendorong digitalisasi perbankan bagi pekerja migran,” kata General Manager BNI Hong Kong, Wan Andi Aryadi, di kantor BNI Cabang Hong Kong, Minggu (4/8).
Saat ini, ada 100 agen digital BNI Hong Kong. Menurut Andi, para agen ini berperan menjadi penyambung komunikasi antara BNI dengan pekerja migran yang belum terjangkau untuk membuka rekening.
ADVERTISEMENT
“Mereka lebih mudah untuk menyampaikan cara dan pentingnya membuka rekening BNI melalui e-form antar sesama pekerja migran,” katanya.
Agen Digital memang dibentuk BNI untuk memudahkan para pekerja migran yang tidak memiliki banyak waktu luang untuk pembuatan rekening. Caranya, para agen akan memberikan pengetahuan soal pembuatan rekening melalui fitur e-form yang seluruh prosesnya dilakukan melalui aplikasi di telepon pintar.
Ketika seluruh proses dan pengisian kelengkapan dokumen yang harus dilalui melalui e-form selesai dilakukan, nasabah tersebut kemudian tinggal membawa buku tabungan dan kartu ATM fisik di kantor cabang BNI Hong Kong.
“Jadi mereka tinggal langsung ambil saja, biasanya pas hari Minggu saat mereka libur. Selain itu, ada juga yang meminta bantuan agen mengisi seluruh datanya karena alasan tidak punya waktu atau tidak mengerti caranya,” kata Andi.
Salah seorang agen digital BNI, Winda Budiyani, mengaku ikut bergabung menjadi agen sejak program tersebut pertama kali diluncurkan pada April 2019. Selain untuk mengisi luang saat rehat dari bekerja, dia mengaku senang menjadi agen BNI karena bisa membantu pekerja migran lainnya memiliki tabungan.
ADVERTISEMENT
“Banyak yang benar-benar tidak memiliki waktu membuat rekening, jadinya uang yang dia pegang cash. Makanya kami bantu buatkan,” kata Winda.
Winda mengatakan pada awalnya banyak yang tidak percaya dan menganggap dia mau menipu. Namun setelah diberikan sosialisasi dan pendekatan, akhirnya banyak pekerja migran yang mempercayakan pembuatan rekening melalui aplikasi itu kepadanya.
Menurut Winda, menjadi agen sangat tidak sulit karena hanya cukup berkomunikasi melalui pesan whatsapp. Saat ini, sudah ada 200 orang pekerja migran yang dia bantu untuk membuka rekening dari BNI.
“Alhamdulillah dari BNI memang ada reward. Tapi intinya bukan itu, saya ingin agar para TKI punya buku tabungan sehingga uangnya tidak habis. Jadi mereka masih punya pegangan,” katanya.
Agen BNI Digital lainnya, Sariyem, mengatakan dengan bergabung sebagai agen digital BNI, dia menjadi lebih banyak bersosialisasi dengan sesama pekerja imigran. Saat ini, dia sudah membantu 30 pekerja migran di sana untuk membuka rekening BNI.
ADVERTISEMENT
“Saya senang bisa membantu sesama pekerja migran yang mau buka rekening. Nanti mereka tak perlu repot, tinggal datang ke kantor cabang ambil buku tabungannya,” katanya.
General Manager BNI Hong Kong Wan Andi Aryadi, mengatakan program agen digital ini merupakan bagian dari upaya BNI untuk mensosialisasikan digitalisasi bagi para pekerja migran. Menurut dia, kemudahan dengan membuka rekening tabungan melalui aplikasi tersebut sangat membantu.
“Mereka libur hanya hari minggu, makanya kami cari cara agar buka rekening lebih simpel. Adanya agen digital ini mempermudah sosialisasi, karena sesama mereka kan lebih dekat,” ujarnya.
Andi mengatakan saat ini jumlah nasabah yang membuka rekening di BNI Hong Kong setiap bulannya mencapai 1.000 orang. Sampai saat ini, dari 150 ribu pekerja migran di Hong Kong, sudah ada sekitar 40 ribu orang yang menjadi nasabah BNI.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Direktur BNI Remittance Ltd. Eko Kristianto menambahkan, dari 1.000 pembukaan rekening setiap bulan tersebut, 600 di antaranya diproses secara konvensional atau nasabah datang ke kantor dan 400 rekening diterbitkan melalui e-form yang dibantu agen digital.
“Total sampai akhir Juni 2019 sebanyak 2.500 rekening diterbitkan melalui e-form,” ujarnya.