news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Boeing 737 Max yang Jatuh di Ethiopia, Juga Dipakai Maskapai Indonesia

11 Maret 2019 11:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Boeing 737 Max 8 Foto: Flickr/Ava The Beav
zoom-in-whitePerbesar
Boeing 737 Max 8 Foto: Flickr/Ava The Beav
ADVERTISEMENT
Pesawat Boeing jenis 737 Max 8 kembali mengalami insiden, setelah salah satu dari armada milik Ethiopian Airlines jatuh pada Minggu (10/3). Pesawat Boeing 737 Max 8 itu jatuh hanya 6 menit setelah lepas landas, mengingatkan pada insiden serupa yang dialami pesawat milik Lion Air.
ADVERTISEMENT
Lion Air nomor penerbangan JT 610 tujuan Pangkal Pinang, jatuh hanya sekitar 12 menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, pada 29 Oktober 2018. Seperti pesawat milik Ethiopian Airlines, jenis pesawat Lion Air yang jatuh ini juga Boeing 737 Max 8.
Dikutip dari situs resmi Boeing, jenis 737 Max telah digunakan oleh 49 maskapai dunia, termasuk di Indonesia. Ada 3 maskapai di Indonesia, yang menurut situs boeing.com menggunakan pesawat jenis ini, yaitu Lion Air, Garuda Indonesia, dan Sriwijaya Air.
Pesawat 737 Max punya empat varian yakni 737 Max 7, 737 Max 8, 737 Max 9, dan 737 Max 10. Boeing 737 Max 7 punya daya jelajah 7.130 kilometer (km), lebih jauh daripada varian 737 Max 8 dan 737 Max 9 yang memiliki daya jelajah 6.570 km. Sementara 737 Max 10 memiliki daya jelajah 6.110 km.
Puing-puing pesawat di posko evakuasi Lion Air JT-610 di JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan
Boeing 737 Max 8 dapat didesain dengan jumlah kursi maksimal hingga 210 tempat duduk. Bodi pesawat memiliki panjang 39,52 meter dan bentang sayap 35,9 meter.
ADVERTISEMENT
Meski laman resmi pabrik pesawat berbasis di Seattle, Amerika Serikat tersebut, menyebutkan Sriwijaya Air sebagai salah satu pembeli Boeing 737 Max 8, namun maskapai yang kini dikelola Garuda Indonesia itu, mengaku belum menerima pesanannya.
“Belum (tiba) dan masih perlu persetujuan dari otoritas. Masih dibicarakan dan dievaluasi (rencana pembelian),” kata Direktur Utama Sriwijaya Air, Joseph Saud, kepada kumparan, Senin (11/3).
Sebelumnya diketahui, Sriwijaya Air memesan pesawat jenis itu sebanyak 20 unit pada 2015 silam. Sedangkan Lion Air, Menurut Corporate Communications maskapai itu, Danang Mandala Prihantoko, mengoperasikan 10 unit.
“Di Thai Lion Air (Anak perusahaan Lion Air di Thailand) juga ada 2 unit Boeing 737 Max 9,” imbuh Danang.
Sementara itu Garuda Indonesia, mengoperasikan 1 unit Boeing 737 Max 8. Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra atau akrab disapa Ari Askhara, mengatakan dengan adanya insiden yang dialami Ethiopian Airlines, pihaknya mengawasi ketat pengoperasian pesawat jenis itu.
Suasana di dalam pesawat Boeing 737 max 8. Foto: Ela Nurlaela/kumparan
“Garuda sebagai airlines yang mengoperasikan B 737 Max 8, terus melakukan prosedur inspeksi extra terhadap beberapa system yang diduga menjadi penyebab accident,” ujar Ari kepada kumparan.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, data total jam terbang Boeing 737 Max 8 yang dioperasikan Garuda hingga tanggal 09 Maret 2019, adalah 3087,88 jam terbang.
Boeing menyebut, pesawat buatannya itu memiliki tingkat efisiensi dan keandalan tinggi.
“Keluarga Boeing 737 MAX membawa teknologi terbaru ke pesawat jet paling populer sepanjang masa, 737. 737 MAX dirancang untuk memberi penumpang pengalaman terbang yang nyaman dan rute langsung ke tujuan favorit mereka,” tulis Boeing di situsnya.
Spesifikasi Pesawat Boeing 737 Max 8 Foto: Sabryna Putri Muviola