BPS: Daya Beli Masyarakat RI Mulai Pulih di Juli 2018

1 Agustus 2018 12:43 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
BPS konpers laju inflasi Juli 2018 (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
BPS konpers laju inflasi Juli 2018 (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
ADVERTISEMENT
Laju inflasi selama Juli 2018 sebesar 0,28 persen secara bulanan (month to month/mtm) dan 3,18 persen secara tahunan (year on year/yoy). Laju inflasi tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan Juli 2017 sebesar 0,22 persen (mtm), namun lebih rendah jika secara tahunan di Juli 2018 sebesar 3,88 persen (yoy).
ADVERTISEMENT
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan, komponen inflasi inti sebesar 2,87 persen (yoy) tercatat merupakan yang tertinggi sepanjang tahun ini. Inflasi inti adalah komponen inflasi yang cenderung tetap, yakni komponen inflasi di luar harga pangan bergejolak (volatile food) serta harga barang/jasa yang diatur pemerintah (administered price).
Pada Januari 2018, inflasi inti tercatat sebesar 2,69 persen (yoy), Februari 2018 sebesar 2,58 persen (yoy), Maret 2,67 persen (yoy), April 2,69 persen (yoy), Mei 2,75 persen (yoy), Juni sebesar 2,72 persen (yoy).
"Kalau dilihat, inflasi inti ini tertinggi sepanjang tahun. Inflasi inti naik kan sebuah pertanda daya beli. Kalau dulu inflasi inti rendah kalian tanya apakah daya beli rendah? Sekarang tinggi, pertanda daya beli membaik," ujar Suhariyanto di Gedung BPS, Jakarta, Rabu (1/8).
Midnight Sale di Mal Senayan City. (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Midnight Sale di Mal Senayan City. (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
Dia pun menambahkan, hal itu bisa dilihat dari perkembangan industri ritel yang juga mulai bergeliat di tahun ini. "Ritel mulai bergeliat. Tapi angka itu enggak bisa kami sampaikan di sini, rilis resmi nanti tunggu pekan depan," katanya.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut Suhariyanto menyebut, komoditas utama yang menjadi penyebab inflasi inti di Juli 2018 adalah kenaikan harga tarif pulsa, khususnya paket internet yang menyumbang 0,04 persen pada inflasi Juli.
"Inflasi inti kedua dan ketiganya yaitu kenaikan harga uang sekolah SD, SMP, dan SMA, karena di Juli kan awal tahun ajaran baru," tambahnya.
Adapun berdasarkan komponennya, penyebab utama inflasi yakni harga bergejolak yang mengalami inflasi 0,9 persen (mtm) dan 5,36 persen (yoy). Sementara komponen harga yang diatur pemerintah mengalami deflasi 0,68 persen (mtm) dan mengalami inflasi 2,11 persen (yoy).