BPS: Waspada Kenaikan Harga Minyak Dunia ke Inflasi

1 Agustus 2018 16:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Selang untuk pengisian BBM. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Selang untuk pengisian BBM. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Badan Pusat Statistik (BPS) menilai laju inflasi pada Juli 2018 sebesar 0,28 persen terbilang cukup terkendali. Meski demikian, laju inflasi ke depannya perlu diwaspadai seiring kenaikan harga minyak dunia.
ADVERTISEMENT
"Kita harus tetap waspada, dari eksternal ada bayang-bayang kenaikan harga minyak dan harga beberapa komoditas," kata Kepala BPS Suhariyanto di Gedung BPS, Jakarta, Rabu (1/8).
Selain perkembangan harga minyak, Suhariyanto juga meminta pemerintah mewaspadai kenaikan inflasi pada Desember mendatang karena adanya Hari Raya Natal dan menjelang Tahun Baru 2019.
"Kita perlu memberi perhatian khusus pada inflasi Desember, karena biasanya Desember kalau dilihat tren tahun sebelumnya ada kenaikan karena ada libur panjang Natal dan persiapan Tahun Baru 2019," katanya.
Sebelumnya BPS mencatat inflasi pada Juli 28 sebesar 2,18 persen secara tahun kalender atau year to date (ytd) dan 3,18 persen secara tahunan atau year on year (yoy).
Secara komponen, inflasi kelompok bahan makanan tercatat tertinggi sebesar 0,86 persen dengan andil ke inflasi Juli 2018 sebesar 0,18 persen. Disusul pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,83 persen dengan andil 0,07 persen, serta kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,45 persen dengan andil 0,09 persen.
ADVERTISEMENT