Buktikan RI Bisa Swasembada, Kementan Ekspor 5.000 Domba ke Malaysia

28 Juni 2018 12:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Launching ekspor perdana domba ke Malaysia. (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Launching ekspor perdana domba ke Malaysia. (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kementerian Pertanian (Kementan) akan mengekspor domba ternak yang berasal dari pusat karantina ternak di Tandes, Surabaya, Jawa Timur ke Malaysia. Dalam pelepasan perdana ekspor domba kali ini, Kementan akan melepas sebanyak 5.000 ekor domba untuk tahap pertama.
ADVERTISEMENT
Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan, peluang ekspor domba ini sekaligus membuktikan Indonesia mampu melakukan swasembada protein.
Launching ekspor perdana domba ke Malaysia. (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Launching ekspor perdana domba ke Malaysia. (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
"Ini potensi untuk pertama kita kirim per bulan 5.000 ekor," kata Amran dalam acara launching pelepasan ekspor domba ke Malaysia, di Karantina Tandes, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (28/6).
Rencananya, untuk pelepasan perdana ini akan dilakukan pada Minggu 1 Juli 2018 dengan menggunakan kapal ternak Cemara. Amran juga menargetkan dalam jangka setahun bisa mengekspor sebanyak 60.000 ekor domba dengan perhitungan per bulan 5.000 ekor.
"Potensi ini kita harus gunakan semaksimal mungkin untuk meningkatkan kesejahteraan petani kita. Mengapa? Karena harganya akan naik 50-100%. Ini kebahagian untuk peternak Indonesia. Kita punya domba ada kurang lebih 35 juta ekor domba di seluruh Indonesia," ungkapnya.
Domba yang akan diekspor ke Malaysia. (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Domba yang akan diekspor ke Malaysia. (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
Sementara itu, CEO PT Inkopmar Cahaya Buana Rio Lukman selaku eksportir mengatakan, nantinya untuk pengiriman domba jenis ekor tipis ini akan dilakukan melalui skema estafet. Proses pengiriman domba sendiri akan dilakukan selama 7 hari untuk didirect ke Dumai, Riau terlebih dahulu.
ADVERTISEMENT
"Kalau kita direct ke Malaysia nautical mile-nya terlalu jauh dan penggunaan kapal kecil itu berisiko tinggi terhadap kesehatan dan mortalitas hewan. Makanya kita akan melakukan estafet," ujarnya.