Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
“Sudah tidak ada lagi (sisa impor). Stoknya 2,3 juta ton, sampai sekarang masih ada penyerapan 4 ribu ton per hari,” ujar Mansyur di Kantor Kemenko Perekonomian, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Selasa (6/8).
Adapun rincian dari jumlah stok beras Bulog sekarang yaitu 1,2 juta ton adalah serapan dari awal 2019 sampai sekarang dan 1,1 juta ton merupakan serapan tahun 2018.
Bulog disebut Mansyur akan terus memaksimalkan penyerapan beras lokal. Dia bahkan menargetkan kenaikan penyerapan bisa mencapai 10 ribu ton per hari.
“Kalau kita melihat tren pengadaan kita sebenarnya pernah mencapai 12 ribu ton saat panen raya. Nanti puncak panen mungkin Agustus. Iya (pas panen raya) bisa saja naik atau barangkali sama seperti tahun lalu 8 ribu sampai 10 ribu ton,” ujar Mansyur.
ADVERTISEMENT
Mansyur mengakui saat ini ada potensi kekeringan yang bisa saja mengakibatkan kurang maksimal penyerapan saat musim panen. Ia tidak mau membeberkan langkah antisipasinya. Mansyur hanya memastikan stok yang ada di Bulog masih terjaga.
“Yang jelas kita bicara stok saja di Bulog,” tutur Mansyur.
Sebagai catatan, beras impor yang dimiliki Bulog adalah pengadaan tahun 2018 lalu sebanyak 1,8 juta ton. Izin impor diberikan Bulog karena minimnya penyerapan beras lokal yang disebabkan karena musim kemarau.