Buwas Akui Minta Perpanjangan Izin Impor Beras ke Kemendag

18 September 2018 15:25 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dirut Bulog, Budi Waseso (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Dirut Bulog, Budi Waseso (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kementerian Perdagangan menyatakan Perum Bulog pernah mengajukan perpanjangan izin impor beras. Salah satu pertimbangannya adalah keterlambatan waktu masuk beras impor, karena alasan teknis.
ADVERTISEMENT
Hal ini dibenarkan oleh Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso. Menurut pria yang akrab disapa Buwas tersebut, jumlah beras impor yang terlambat masuk mencapai 100 ribu ton dan kondisinya sudah dibayar lunas oleh Bulog. Sehingga izin harus diperpanjang.
"Kalau enggak salah ada 100 ribu ton yang habis izinnya tapi barang itu belum datang jadi saya harus perpanjang karena sudah kita bayar. Berarti izinnya saja yang diperbarui tapi barangnya barang lama," jelas Buwas saat ditemui di acara launching Politeknik Pembangunan Pertanian di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (18/9).
Walaupun meminta perpanjangan izin impor beras, Buwas menegaskan keputusan impor beras bukan dari dirinya, tetapi Dirut Bulog yang lama yaitu Djarot Kusumayakti. Dari total 2 juta ton izin impor yang diberikan Kemendag, Bulog hanya mengeksekusi sekitar 1,8 juta ton.
ADVERTISEMENT
Pekerja melakukan bongkar muat beras di Gudang Bulog Baru Cisaranten Kidul Sub Divre Bandung. (Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja melakukan bongkar muat beras di Gudang Bulog Baru Cisaranten Kidul Sub Divre Bandung. (Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)
"Itu adalah barang yang diimpor pada sebelum saya menjadi dirut. Keputusan negara yang pada saat itu 1,8 juta ton," ujarnya.
Setelah dia menjadi dirut, Buwas hanya mengatur kedatangan beras-beras impor tersebut ke Indonesia. Menurut Buwas, beras impor didatangkan secara bertahap agar proses penyerapan beras petani tidak terganggu. Selain itu, cara ini dilakukan untuk menekan anjloknya harga beras petani.
"Keputusan negara yang pada saat itu impor 1,8 juta ton itu datangnya bertahap dan itu saya atur. Kenapa? Supaya tidak menganggu produksi petani situasi harus kita amankan jangan sampai (terjadi) gejolak dong ya, maka sekarang datang memang pelan-pelan. Tapi ya itulah proses yang saya lakukan supaya tidak menggangu produksi tani kita harus berpihak kepada petani," jelas Buwas.
ADVERTISEMENT
Berikut rincian beras yang didatangkan Bulog di 2018: