Buwas: Bulog Batal Ekspor Beras, Kalah Murah dari Vietnam dan Thailand

2 Juli 2019 10:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Utama Bulog Budi Waseso. Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama Bulog Budi Waseso. Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
ADVERTISEMENT
Perum Bulog batal melakukan ekspor beras pada tahun ini. Wacana ekspor ini merupakan salah satu upaya Bulog untuk mengeluarkan stok beras yang menumpuk di gudang.
ADVERTISEMENT
“(Wacana) ekspor beras tidak bisa lanjut. Karena harga tidak masuk,” kata Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso, saat media gathering di Gedung Bulog Corporate University, Jakarta, Selasa (2/7).
Pria yang akrab dipanggil Buwas ini mengungkapkan, harga beras Indonesia lebih mahal dibanding negara lain seperti Vietnam dan Thailand. Namun ia enggan merinci perbandingan harga beras.
“Karena cost produksi mahal, kita masih menggunakam cara konvensional Vietnam udah mekanisasi,” sambungnya.
Berdasarkan data Bank Dunia per Januari 2019, rata-rata harga beras Thailand dari kualitas rendah hingga premium berkisar antara USD 387-410 per ton alias Rp 5.418-5.740 per kg (asumsi kurs dolar AS Rp 14.000).
Sedangkan di Indonesia, menurut data dari Informasi Pangan Jakarta, rata-rata harga beras dari kualitas rendah hingga premium berkisar antara Rp 9.473-11.698 per kg.
ADVERTISEMENT
Adapun saat ini Buwas mencatat, stok beras di Gudang Bulog mencapai 2,5 juta ton.