Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Cerita 2 Driver Go-Jek yang Bertemu dan Ngobrol Bareng Melinda Gates
12 Oktober 2018 23:12 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
ADVERTISEMENT
Tak pernah terbayangkan oleh Eva Hikmasari bisa bertemu istri dari salah satu orang terkaya di dunia Bill Gates, Melinda Gates . Bukan hanya bertemu, dia juga mengobrol cukup lama bersama istri pencipta Microsoft tersebut.
ADVERTISEMENT
Eva menjadi satu dari empat driver Go-Jek yang berkesempatan mengenal Melinda. Mereka bertemu di Kantor Cabang Go-Jek di Bali. Eva mengaku sempat tidak tahu siapa Melinda Gates.
"Senang bisa ketemu. Awalnya saya enggak tahu dia siapa. Tapi pas dikasih tahu kalau itu (istri) orang terkaya, wah enggak nyangka ya," kata Eva saat ditemui di salah satu restoran di Nusa Dua, Bali, Jumat (11/10).
Kepada Melinda, Eva bercerita mengapa dia memilih profesi ini. Salah satu alasannya, kata dia, untuk mengubah kondisi ekonomi keluarga, termasuk memenuhi kebutuhan biaya sekolah anaknya.
"Kami ngobrol tentang kenapa gabung Go-Jek, istilahnya kenapa milih Go-Jek, ada perubahan enggak di dalam kehidupan kita. Buat saya Go-Jek mengubah kehidupan ekonomi, mencari kebutuhan sendiri, dan meningkatkan taraf kehidupan sama (seperti) yang lain," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Tak hanya Eva, driver lain bernama Evi Julian juga awalnya tak menyangka akan bertemu Melinda Gates. Dia hanya tahu akan ada sosok yang punya kepedulian tinggi terhadap kehidupan sosial, terutama perempuan yang tangguh dalam bekerja.
"Awalnya saya juga enggak tahu dia siapa. Saya bersyukur sekali kapan punya momen dengan orang nomor satu, sangat surprise. Enggak tahu kenapa terpilih, kebetulan cewek semua. Jadi Melinda Gates terinspirasi dengan kita semua," kata Evi.
Evi menuturkan, keempat driver wanita yang diundang itu saling bercerita satu sama lain bersama Melinda Gates. Salah satu yang dia ingat ada teman pengemudi Go-Ride Jakarta sambil mengojek, juga suka mengumpulkan kardus untuk bantu-bantu orang.
Cerita pengemudi itu, diakui Evi, berkesan di hati Melinda. Dari cerita mereka, Evi mengatakan Melinda berpesan agar para driver itu mandiri dan tidak lupa bersyukur.
ADVERTISEMENT
"Kita sebagai manusia jadilah kamu sendiri, jangan pernah kamu selalu mengharap sesuatu, disyukuri dengan yang ada," kata dia.
Melinda mengunjungi kantor Go-Jek di Bali di sela-sela kegiatannya sebagai pembicara di IMF-WB 2018 di Nusa Dua, Bali. Dia datang sebagai Co-Chair dari Pathways for Prosperity Commission on Technology and Inclusive Development (Komisi Pathways).
Director Corporate Affairs Go-Jek Nila Marita mengatakan, pihaknya mengaku bangga perusahaannya menjadi salah satu studi kasus yang dilakukan lembaga milik Melinda yang bisa membantu dan mengubah manusia untuk memiliki hidup yang lebih baik.
"Alhamdulilah Go-Jek sebagai perusahaan yang dibangun dan didirikan di Indonesia bisa jadi salah satu case study. Di mana case study yang diangkat Pathway for Prosperity. Go-Jek jadi case study di mana teknologi yang bisa membangun dan memberikan masyarakat dalam mencapai kesejahteraan," pungkas Nila.
ADVERTISEMENT
Live Update