Daging Ayam hingga Baju Muslim Wanita Penyebab Inflasi Mei 2018

4 Juni 2018 12:08 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tren baju muslim di Pasar Tanah Abang. (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Tren baju muslim di Pasar Tanah Abang. (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
ADVERTISEMENT
Tingkat inflasi sepanjang Mei 2018 tercatat mencapai 0,21%, lebih tinggi dibandingkan inflasi April 2018 yang sebesar 0,1%. Adapun inflasi tahun kalender tercatat sebesar 1,3% dan inflasi tahun ke tahun (year on year) sebesar 3,23%.
ADVERTISEMENT
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan tersebut disebabkan oleh perkembangan harga komoditas pada Mei yang menunjukkan adanya peningkatan.
“Selama Mei, bahan makanan mengalami inflasi 0,21% andilnya sebesar 0,04%," kata Suhariyanto dalam pemaparannya di Gedung BPS, Jakarta, Senin (4/6).
Permintaan ayam potong di Aceh (Foto: ANTARA FOTO/Rahmad)
zoom-in-whitePerbesar
Permintaan ayam potong di Aceh (Foto: ANTARA FOTO/Rahmad)
Komoditas utama yang menyebabkan inflasi yaitu daging ayam ras yang mempunyai andil 0,07% dan telur ayam ras yang kenaikanan harga sudah sejak bulan kedua, punya andil 0,06%. Selain itu bahan makanan seperti ikan segar juga memberikan andil sebesar 0,03% dan bawang merah dengan andil 0,02%.
Tidak hanya dari bahan makanan, Suhariyanto menjelaskan bahwa inflasi juga terkerek dari sisi kelompok sandang. Kelompok ini pada Mei mengalami inflasi sebesar 0,33%. Seluruh subsektor pada kelompok ini mengalami inflasi terutama untuk subkelompok sandang wanita.
ADVERTISEMENT
“Sandang memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,02%, paling dominan baju muslim wanita. Sepertinya ibu-ibu sudah menyiapkan lebaran sejak dini, andil baju muslim wanita sebesar 0,01%,” tutupnya.