Dari Deposito Hingga Saham: Jenis-jenis Investasi yang Bisa Anda Pilih

28 Agustus 2019 18:05 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi investasi di pasar saham Foto: Mahardika Argha/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi investasi di pasar saham Foto: Mahardika Argha/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Investasi adalah bagian penting dalam pengelolaan dan perencanaan keuangan. Dengan investasi, seseorang dapat memanfaatkan uang yang menganggur untuk mendapatkan penghasilan pasif. Penghasilan pasif tersebut kemudian dapat digunakan untuk keperluan di masa mendatang.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, masih sedikit masyarakat Indonesia, terutama generasi milenial, yang mau berinvestasi. Menurut survei yang dilakukan sebuah perusahaan global di bidang pertukaran aset kripto, Luno, sekitar 69 persen kaum milenial Indonesia tidak mempunyai strategi investasi. Kaum milenial Indonesia masih sibuk menabung daripada menggunakan uang yang mereka miliki untuk investasi.
Investasi memang tidak semudah menabung. Perlu ada strategi yang tepat agar investasi dapat menghasilkan return atau imbal balik yang tinggi dan meminimalisir risiko yang mungkin muncul. Untuk itu, pertama-tama perlu diketahui jenis-jenis produk investasi yang saat ini tersedia di pasaran.

Deposito

Antrian nasabah BRI di sebuah kantor cabang di Sumbawa Besar, Senin (29/7). Bank ini menawarkan salah satu produk deposito dengan bunga yang menarik. Foto: Nandot/Shutterstock
Deposito adalah bentuk investasi yang paling minim risiko meski imbal baliknya pun tidak terlalu besar. Deposito dapat dibuka di semua bank di Indonesia. Imbal balik yang ditawarkan pun berbeda-beda tergantung bank, pilihan jangka waktu, jumlah deposito, hingga jenis mata uangnya.
ADVERTISEMENT
Bank BRI, misalnya, menawarkan bunga sebesar 4,75 persen untuk deposito dengan jangka waktu satu bulan. Sementara untuk jangka waktu 3, 6, dan 12 bulan, BRI menawarkan bunga 5,5 persen. Sedangkan untuk deposito valas di bawah 100 ribu dolar AS, bunga yang ditawarkan adalah 0,75 persen untuk satu dan tiga bulan, 0,25 persen untuk deposito selama enam bulan, serta 0,95 persen untuk deposito 12 bulan.
Meski bunganya relatif kecil, deposito adalah produk investasi paling aman karena deposito dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) — asalkan deposito tersebut memenuhi syarat penjaminan, yaitu suku bunga yang ditawarkan sesuai tingkat bunga penjaminan LPS (saat ini tujuh persen) dan jumlah simpanan tidak lebih dari Rp 2 miliar.
ADVERTISEMENT

Reksa dana

Ilustrasi potensi investasi Foto: Natee K Jindakum/Shutterstock
Reksa dana adalah jenis investasi di mana investor akan menyerahkan dana yang hendak diinvestasikan kepada pihak pengelola dana, yang kemudian akan mengatur strategi investasinya. Reksa dana menawarkan imbal balik yang relatif lebih besar daripada deposito, namun dengan risiko yang lebih besar juga.
Berbeda dengan deposito, reksa dana tidak dijamin oleh LPS. Artinya, kemungkinan terburuk dari reksa dana adalah investasi gagal dan dana yang diserahkan investor hilang. Namun, di sisi lain, reksa dana adalah jenis investasi yang relatif lebih banyak dipilih investor pemula karena dana mereka akan diatur oleh manajer investasi profesional yang sudah paham instrumen investasi terbaik yang perlu diambil dalam waktu tertentu.
Salah satu sekuritas penyedia reksa dana adalah Danareksa. Sekuritas yang satu ini menawarkan fleksibilitas investasi bagi para investornya, lewat Danareksa Multi Investment Account Online. Lewat rekening ini, investor dapat mengatur portofolio investasinya dengan mudah di satu tempat, baik itu reksa dana, obligasi, maupun saham.
ADVERTISEMENT

Obligasi

Penerbitan Resmi terbitkan ORI015 di Gedung BEI. Foto: Abdul Latif/kumparan
Obligasi adalah jenis investasi berupa surat utang yang dikeluarkan pemerintah atau perusahaan. Dengan membeli obligasi, seorang investor memberikan utang pada pemerintah atau suatu perusahaan dalam jangka waktu tertentu, dengan imbal balik kupon bunga setiap bulan.
Ada beberapa jenis obligasi yang ada di Indonesia. Pertama adalah obligasi pemerintah berupa Surat Berharga Negara (SBN) dan Obligasi Ritel Indonesia (ORI). Jenis obligasi ini dilepas oleh pemerintah untuk membiayai berbagai proyek negara. Kedua adalah obligasi pihak korporasi, yang dikeluarkan oleh pihak perusahaan. Obligasi ini biasanya dikeluarkan korporasi untuk menambah modal mereka.
Obligasi termasuk produk investasi yang risikonya relatif rendah. Terutama obligasi pemerintah yang diatur dan dijamin oleh undang-undang. Ada berbagai cara membeli obligasi, termasuk lewat Danareksa Sekuritas, menggunakan Danareksa Multi Investment Account Online.
ADVERTISEMENT

Saham

IHSG cetak rekor di 6.314 Foto: Nurlaela/kumparan
Saham adalah jenis investasi yang menawarkan return tinggi, namun dengan risiko yang lebih tinggi pula. Oleh karena itu, perlu pengetahuan yang lebih dalam mengenai memilih perusahaan untuk dibeli sahamnya agar investor dapat meraih keuntungan yang maksimal.
Saham sendiri merupakan satuan kepemilikan atas sebuah perusahaan. Artinya, jika Anda membeli saham sebuah perusahaan, Anda ikut memiliki bagian dalam perusahaan tersebut. Produk investasi ini juga lebih cocok untuk investor yang menginginkan investasi jangka panjang untuk mendapatkan imbal balik maksimal.
Anda juga dapat menggunakan Danareksa Multi Investment Account Online untuk bertransaksi saham. Apalagi Danareksa memiliki sistem D’ONE (Danareksa Online) yang mempermudah investor untuk mengelola portofolio, memantau pergerakan pasar, hingga bertransaksi dengan cepat di manapun menggunakan perangkat mobile maupun desktop melalui internet.
ADVERTISEMENT
Keempat instrumen investasi di atas adalah pilihan jenis investasi yang bisa Anda pilih. Anda bisa mempelajarinya lebih jauh sebelum memilih jenis investasi yang akan Anda pilih. Selain mengenai tingkat imbal balik, Anda juga perlu memerhatikan juga tingkat risiko yang dimiliki setiap jenis investasi.
Jika Anda tipe orang yang berani mengambil risiko dan mau belajar banyak, saham bisa jadi pilihan yang tepat. Namun jika Anda enggan mengambil risiko dan lebih menyukai investasi yang “pasti-pasti aja” walau tingkat imbal baliknya tidak terlalu tinggi, deposito adalah pilihan terbaik.
Nah, Anda pilih yang mana?
Artikel ini merupakan hasil kerja sama dengan Bank BRI