Defisit Neraca Perdagangan Januari 2019 Melebar Jadi USD 1,16 Miliar

15 Februari 2019 9:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pekerja melakukan aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan. Foto: ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja melakukan aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan. Foto: ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Neraca perdagangan selama Januari 2019 kembali mencatatkan defisit USD 1,16 miliar atau melebar dibandingkan bulan sebelumnya yang defisit USD 1,10 miliar. Demikian juga jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yang defisit USD 680 juta.
ADVERTISEMENT
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan, defisit neraca perdagangan ini disebabkan oleh neraca migas maupun nonmigas yang mengalami. Defisit migas selama Januari 2019 sebesar USD 454,8 juta dan migas defisit USD 704,7 juta.
"Neraca perdagangan selama Januari 2019 masih defisit USD 1,16 miliar, lebih karena migas maupun nonmigas yang sama-sama turun, hanya migas lebih dalam penurunannya," ujar Suhariyanto di kantornya, Jakarta, Jumat (15/2).
Secara rinci, ekspor selama Januari 2019 sebesar USD 13,87 miliar atau turun 3,24 persen dibandingkan bulan sebelumnya (mtm) dan turun 4,7 persen secara tahunan (yoy).
Ekspor nonmigas tercatat sebesar USD 12,63 miliar, naik 0,38 persen (mtm) namun turun 4,5 persen menjadi USD 12,63 miliar di Januari 2019. Sedangkan ekspor migas sebesar USD 1,24 miliar atau turun 29,3 persen (mtm) dan turun 6,72 persen (yoy).
ADVERTISEMENT
Berdasarkan sektornya, hanya ekspor pertambangan dan lainnya yang meningkat 3,99 persen (mtm) menjadi USD 2,21 miliar, namun secara tahunan menurun 6,25 persen (yoy).
Konferensi Pers Badan Pusat Statistik (BPS) terikati Neraca Perdagangan Januari 2019. Foto: Nicha Muslimawati/kumparan
Sementara untuk impor selama Januari 2019 sebesar USD 15,28 miliar atau turun 2,19 persen (mtm) dan turun 1,83 persen (yoy).
Impor nonmigas selama Januari 2019 sebesar USD 13,34 miliar, relatif stagnan dibandingkan bulan sebelumnya, namun meningkat 2,21 persen (yoy). Impor migas sebesar USD 1,69 miliar atau turun 16,58 persen (mtm) dan turun 1,83 persen (yoy).
Berdasarkan sektornya, impor barang konsumsi tercatat yang paling besar penurunannya. Selama bulan lalu, impor barang konsumsi sebesar USD 1,22 miliar atau turun 16,75 persen (mtm) dan turun 10,39 persen (yoy).
ADVERTISEMENT
"Untuk barang konsumsi yang turun itu impor garlic, apel, daging beku, anggur, turun. Ini bisa dipahami karena Desember kebutuhan konsumsi memuncak, sehingga di Januari menurun," jelasnya.
Berdasarkan tujuan negaranya, China masih mendominasi pasar Indonesia. Selama Januari 2019, neraca dagang ke China defisit USD 2,4 miliar, melebar dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang defisit USD 1,83 miliar. Disusul oleh Thailand yang defisit USD 261 juta dan Australia defisit USD 208 juta di Januari 2019.