Defisit Transaksi Berjalan Kuartal I 2019 Capai 2,6 Persen dari PDB

10 Mei 2019 10:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Bank Indonesia Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bank Indonesia Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Bank Indonesia (BI) melaporkan defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) selama kuartal I 2019 sebesar USD 7 miliar atau sebesar 2,6 persen terhadap produk domestik bruto (PDB). Angka ini mengecil dibandingkan kuartal sebelumnya yang tercatat sebesar 3,57 persen terhadap PDB.
ADVERTISEMENT
Namun demikian, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 2,01 persen terhadap PDB, CAD ini melebar.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Onny Widjanarko, mengatakan membaiknya CAD dari kuartal sebelumnya didukung oleh peningkatan surplus neraca perdagangan barang, sejalan dengan peningkatan surplus neraca perdagangan nonmigas dan perbaikan defisit neraca perdagangan migas. Sementara neraca jasa masih mencatatkan defisit hingga USD 1,7 miliar.
Sementara untuk transaksi modal dan finansial mencatatkan surplus USD 10,1 miliar sepanjang 2018, terdiri dari transaksi modal yang surplus USD 2 juta dan transaksi finansial yang surplus USD 10 miliar.
Transaksi modal dan finansial ini jauh lebih besar dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya surplus USD 2,3 miliar. Namun lebih kecil jika dibandingkan kuartal IV 2018 yang mencatatkan surplus hingga USD 15,9 miliar.
Uang dolar dan rupiah di salah satu tempat penukaran mata uang asing/money changer. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
"Surplus ini ditopang oleh aliran masuk investasi langsung yang cukup tinggi. Hal tersebut mencerminkan persepsi positif investor terhadap perekonomian Indonesia. Selain itu, berkurangnya risiko ketidakpastian di pasar keuangan global turut menjadi faktor pendorong aliran masuk modal asing dalam bentuk investasi langsung dan investasi portofolio," ujar Onny dalam keterangan resmi, Jumat (10/5).
ADVERTISEMENT
Namun demikian, surplus transaksi modal dan finansial pada kuartal I 2019 tercatat lebih rendah dibandingkan kuartal sebelumnya, sejalan dengan adanya pembayaran obligasi global pemerintah yang jatuh tempo.
Secara keseluruhan neraca pembayaran Indonesia mencatatkan surplus USD 2,4 miliar di kuartal I 2019. Angka ini menurun dibandingkan kuartal sebelumnya yang mencatatkan surplus hingga USD 5,4 miliar. Namun melesat dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang defisit hingga USD 3,8 miliar.