Devaluasi Yuan, Indonesia Akan Kebanjiran Produk China?

6 Agustus 2019 21:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Mata Uang Yuan Foto: REUTERS/Petar Kujundzic
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Mata Uang Yuan Foto: REUTERS/Petar Kujundzic
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Devaluasi atau penurunan nilai mata uang yuan saat ini masih terjadi. Bahkan, digadang-gadang jadi yang terdalam selama satu dekade ini.
ADVERTISEMENT
Terkait itu, Indonesia dinilai turut terkena imbasnya. Salah satunya, kebanjiran produk China. Benarkah?
Pengamat Ekonomi dari Economic Action Indonesia (EconAct) Ronny P Sasmita mengatakan hal itu memang bisa saja terjadi. Produk China akan semakin murah dan bisa lebih banyak masuk ke Indonesia.
“Pelemahan yuan terhadap dolar AS dan terhadap mata uang rupiah akan membuat produk-produk besutan China semakin kompetitif karena harga barang-barang dari negeri panda tersebut akan semakin murah,” ujar Ronny saat dihubungi kumparan, Selasa (6/8).
Bendera China. Foto: Stringer/Reuters
Ia menambahkan, devaluasi yuan memang menjadi senjata China dalam menggenjot ekspor dan mengurangi ketergantungan kepada impor.
“Dengan begitu, maka kemungkinan defisit dagang antara Indonesia dan China akan semakin melebar,” tegas dia.
Ekonom INDEF, Bhima Yudhistira Adhinegara, pun sependapat. Ia menekankan, imbas yang bakal terjadi setelah devaluasi yuan itu adalah merebaknya produk China ke Indonesia.
ADVERTISEMENT
“Produk China yang murah karena devaluasi yuan akan menyerbu Indonesia. membuat defisit perdagangan melebar. Pada tahun 2018 lalu saja impor total dari China naik 27.4 persen dibanding 2017. Nilainya setara USD 45,2 miliar,” tandasnya.