Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Jelang akhir masa jabatan, Wakil Presiden Jusuf Kalla hari ini, Rabu (16/10/2019) membuka acara Trade Expo Indonesia (TEI) yang ke ke-34.
ADVERTISEMENT
TEI merupakan pameran dagang internasional terbesar se Indonesia, dan di tahun pelaksanaannya yang ke-34 ini bakal berlangsung pada 16 - 20 Oktober 2019 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang, Banten.
Dalam sambutannya, Jusuf Kalla mengatakan perdagangan internasional merupakan salah satu hal yang dibutuhkan. Sebab, lanjutnya, tidak ada satu negara yang mampu memenuhi kebutuhannya sendiri.
Selain itu, dalam bersaing di pasar internasional, Jusuf Kalla berpesan kalau yang menang adalah mereka yang memiliki produk baik dan murah.
“Itulah esensi perdagangan internasional, yang tentunya jadi tumpuan kita. Di lain pihak kita sadari dunia ini dunia penuh persaingan, yang dapat dimenangkan oleh siapapun yang punya produk baik dan murah,” katanya saat ditemui di ICE BSD, Tangerang, Rabu (16/10).
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita menyebut, ekspor sebagai salah satu upaya untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi. Mengingat saat ini tengah terjadi pelemahan ekonomi secara global.
Dengan diadakannya TEI 2019, diharapkan target ekspor nonmigas yang di tahun ini ditarget tumbuh sebesar 8 persen bisa tercapai. Adapun 6 sektor yang jadi fokus untuk dikembangkan pada tahun ini diantaranya adalah furnitur dan produk kayu, makanan minuman, tekstil dan pakaian, otomotif, elektronik, dan kimia dasar.
Sebagai informasi, Kementerian Perdagangan (Kemendag) menargetkan transaksi di Trade Expo Indonesia (TEI) 2019 mencapai USD 1,7 miliar atau sekitar Rp 23,8 triliun (kurs Rp 14.000 per dolar AS). Angka ini naik 15 persen dibanding tahun sebelumnya sebesar USD 1,5 miliar (Rp 21 triliun).
ADVERTISEMENT
Pameran ini menampilkan barang-barang berkualitas ekspor sekaligus menjadi tempat untuk Indonesia menunjukan produksi buatannya ke pasar global.
TEI 2019 juga menyuguhkan berbagai kegiatan pendukung. Seperti, Forum Perdagangan, Pariwisata, dan Investasi (Trade, Tourism and Investment/TTI Forum), yang terdiri dari berbagai kegiatan. Kegiatan tersebut antara lain seminar, lokakarya, temu wicara, diskusi regional, kompetisi ekspor perusahaan rintisan, dan konseling bisnis.
Enggar mengatakan, dalam pelaksanaan TEI tahun ini pihaknya menargetkan mampu menarik sebanyak 35.000 eksportir, importir, dan investor. Dimana total transaksi, baik ekspor, impor, maupun investasi, meningkat sebesar 15 persen.
"Kami targetkan total transaksi meningkat 15 persen dari realisasi tahun lalu dan selama 3 tahun terakhir Trade Expo diselenggarakan tanpa APBN. Keberhasilan Trade Expo bukti nyata kerja sama solid antara Indonesia dengan negara-negara mitra dagang," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Untuk menjaring buyer asing, Kemendag telah berkoordinasi dengan 132 kantor perwakilan Indonesia di luar negeri, 23 atase perdagangan, 19 Indonesian Trade Promotion Center (ITPC), Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia, Duta Besar World Trade Organization (WTO), serta Konsul Perdagangan.