Di Investor Summit 2018, BRI Optimistis Jadi Bank Terbesar di ASEAN

27 September 2018 15:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Public expose BRI di Investor Summit 2018, Jakarta, Kamis (27/9/2018). (Foto: Elsa Toruan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Public expose BRI di Investor Summit 2018, Jakarta, Kamis (27/9/2018). (Foto: Elsa Toruan/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) menggelar public expose dalam rangkaian Investor Summit 2018 yang berlangsung di Hotel Claro, Makassar, Kamis (21/9). Sebelumnya, BRI juga hadir dalam rangkaian Investor Summit 2018 di Jakarta (29/8) dan Semarang (6/09).
ADVERTISEMENT
Head of Investor Relations Bank BRI Achmad Royadi mengatakan, BRI memiliki kapitalisasi pasar mencapai USD 27,23 miliar. Dengan capaian tersebut, BRI masuk ke dalam peringkat bank terbesar nomor 5 di Asia Tenggara. Tidak hanya itu, harga saham BRI (BBRI) yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) mengalami kenaikan 32 kali lipat.
“Salah satu visi kita adalah menjadi bank dengan market capital terbesar di Asia. Harapannya dalam lima tahun ke depan kita bisa menjadi most valuable bank di Asia Tenggara,” tegas Achmad.
Selanjutkan, Achmad menerangkan, kinerja BRI positif dan selalu tumbuh setiap tahunnya. Selama 13 tahun berturut-turut, BRI mampu mencetak laba terbesar di industri perbankan Indonesia.
Hingga semester I 2018, laba bersih BRI (bank only) tercatat sebesar Rp 14,5 triliun atau tumbuh 10,8 persen (yoy). Laba bersih BRI ini mencapai 20,5 persen dari market share laba industri perbankan di Indonesia.
Gedung Bank BRI (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Gedung Bank BRI (Foto: Wikimedia Commons)
Tidak hanya laba bersih, market share pinjaman dan simpanan BRI di semester I 2018 juga meningkat dibandingkan posisi yang sama tahun lalu. Tercatat market share pinjaman BRI sebesar 15,3 persen atau tumbuh dibandingkan dengan posisi Juni 2017 sebesar 14,7 persen.
ADVERTISEMENT
BRI terus menggenjot pendapatan yang bersumber dari pendapatan non bunga (fee based income). Pendapatan non bunga BRI tercatat tumbuh 11,7 persen (yoy) pada akhir Juni 2018. Sedangkan untuk efisiensi, BRI berhasil menurunkan BOPO dari 72,3 persen di semester I 2017 menjadi 70,5 persen di akhir semester I 2018.
Angka ini lebih baik dibandingkan dengan BOPO industri perbankan yakni 79,46 persen. Pencapaian itu tak lepas dari upaya BRI melakukan efisiensi, di mana efisiensi yang dilakukan BRI selaras dari strategi perseroan yang kini melakukan digitalisasi pada proses bisnisnya.
Salah satu contoh efisiensi BRI adalah dengan menumbuhkan bisnis branchless banking melalui Agen BRILink. Saat ini, tercatat BRI telah memiliki lebih dari 260 ribu Agen yang tersebar di seluruh Indonesia.
ADVERTISEMENT
“Dengan Agen BRILink yang merupakan “bank mini”, BRI dapat melakukan penghematan dengan selektif berinvestasi untuk membangun kantor konvensional,” katanya.
Digitalisasi proses bisnis juga terbukti nyata mampu meningkatkan efisiensi perseroan. Dengan keberadaan aplikasi BRISPOT, para pemasar kredit mikro BRI dapat mempercepat SLA proses kredit mikro BRI menjadi 1-2 hari saja dari sebelumnya rata rata pemrosesan membutuhkan waktu 4-6 hari