Dividen BNI Turun, Ini Penyebabnya

13 Mei 2019 19:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konferensi pers terkait pemaparan kinerja Kuartal I 2019 BNI. Foto: Dok. BNI
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi pers terkait pemaparan kinerja Kuartal I 2019 BNI. Foto: Dok. BNI
ADVERTISEMENT
PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) memutuskan membagi dividen sebesar Rp 3,75 triliun. Jumlah tersebut setara 25 persen dari laba bersih BNI atau Rp 805 per lembar saham.
ADVERTISEMENT
Jumlah dividen yang dibagikan tahun ini mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Pada 2017, BNI membagikan dividen sebesar Rp 4,77 triliun atau 35 persen dari laba bersih perseroan.
Direktur Utama BNI Achmad Baiquni mengatakan, penurunan tersebut merupakan usulan perseroan kepada pemegang saham. Sebab direksi BNI melihat posisi rasio kecukupan modal atau CAR perseroan lebih rendah dari rata-rata industri yang berada pada angka sekitar 23 persen.
“Rata-rata CAR industri, artinya seluruh perbankan kisaran 23 persen. Sementara CAR BNI itu 18,5 persen. Beberapa tahun terakhir kredit kami tumbuh selalu di atas industri. Kalau terus begini ruang untuk ekspansi kami semakin terbatas,” ungkap Baiquni di Kantor Pusat BNI, Jakarta, Senin (13/5).
Untuk itulah RUPS hari ini menetapkan 75 persen dari laba bersih 2018 atau setara Rp 11,26 triliun sebagai saldo ditahan.
ADVERTISEMENT
Dengan meningkatkan saldo laba ditahan, BNI akan menjaga CAR di level 18,5 persen hingga akhir tahun. Sehingga perseroan pun bisa leluasa melakukan ekspansi tahun ini. Sedangkan sebesar 60 persen dividen yang menjadi bagian dari pemerintah akan disetor ke rekening kas negara.