Fakta-fakta Soal Mobil Esemka

7 September 2019 9:53 WIB
Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto (kiri) mengamati salah satu produk mobil keluaran pabrik mobil Esemka. Foto: ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto (kiri) mengamati salah satu produk mobil keluaran pabrik mobil Esemka. Foto: ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho
ADVERTISEMENT
Mobil Esemka akhirnya diresmikan produksinya oleh Presiden Joko Widodo pada Jumat (6/9). Peresmian yang dilakukan di Desa Demangan, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, ini sekaligus menandai peluncuran produk PT Solo Manufaktur Kreasi tersebut.
ADVERTISEMENT
Lalu, bagaimana proses dan kejadian setelah peresmian mobil Esemka itu?
Minta masyarakat membeli mobil Esemka
Pantauan kumparan, Jokowi tiba di pabrik Esemka pukul 10.48 WIB. Dia langsung melihat-lihat proses produksi selama 30 menit. Terakhir.
Jokowi bersama Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto melakukan test drive mobil Esemka Bima 1.200 CC jenis pikap dalam satu mobil.
Jokowi mengakui tidak mudah bertarung di dunia otomotif dengan banyaknya kompetitor. Namun, dia minta semua masyarakat optimistis dan menghargai karya anak bangsa.
"Saya tidak paksa. Setelah lihat proses produksi wajib membeli barang ini. Kalau membeli barang impor sangat kebangetan," kata Jokowi sambil tersenyum.
Jokowi yakin Esemka laku keras
Presiden Joko Widodo optimistis mobil Esemka Bima 1.200 cc bisa laris di pasaran. Menurut dia, mobil pikap itu ditawarkan dengan harga kompetitif.
ADVERTISEMENT
"Harganya Rp 95 juta off road yang murah. Feeling saya laku keras," kata Jokowi.
Meski harga kompetitif, manajemen Esemka harus tetap mengedepankan aspek pemasaran. Tanpa pemasaran, produksi mobil lokal akan kalah saing dengan pemain lama di industri otomotif nasional.
Esemka bukan mobil nasional
Presiden Direktur PT Solo Manufaktur Kreasi, Eddy Wirajaya, menegaskan mobil Esemka bukan mobil nasional. Pernyataan tersebut disampaikan dihadapan Jokowi usai meresmikan produksi mobil Esemka.
"Saya tegaskan ini (mobil Esemka) bukan mobil nasional. Kami orang swasta yang ingin berbisnis di sektor otomotif," kata Eddy.
Mobil Esemka, kata dia, merupakan produk karya anak bangsa. Semangat tersebut yang kemudian membuat PT Esemka berani masuk pasar di tengah banyak kompetitor di bidang otomotif.
Esemka Rajawali Foto: dok. Wikimedia
Esemka dipercaya serap banyak tenaga kerja
ADVERTISEMENT
Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto menyambut positif munculnya pabrik otomotif di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Pendirian pabrik PT Manufaktur Kreasi (Esemka) diyakini mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah banyak.
Ia mengungkapkan, selama ini klaster otomotif biasanya terdapat di Jawa Barat. Esemka menjadi pionir pabrik otomotif di Jawa Tengah. Keberadaan mobil Esemka ini membuka lapangan pekerjaan baru dan lebih banyak bagi Jateng.
"Kami berharap volume produksinya semakin bertambah, sehingga jumlah tenaga kerja juga bertambah," kata dia.
Esemka mulai naik daun saat Jokowi menjabat Wali Kota Solo pada tahun 2012. Sebagai bentuk dukungan pada Esemka, Jokowi menjadikan mobil SUV Esemka Kiat sebagai mobil dinasnya dengan pelat AD 1 A.
Langkah Jokowi ini membuat pamornya di dunia politik meroket, bahkan kemudian menjadi orang nomor satu di Indonesia, setelah sebelumnya menjadi Gubernur DKI Jakarta.
ADVERTISEMENT