Garuda, AirAsia dan Silk Air Siap Buka Rute di Bandara Baru Yogyakarta

15 April 2019 8:40 WIB
clock
Diperbarui 23 April 2019 16:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pesawat udara terbang melintas di atas jalan raya saat bersiap mendarat di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali. Foto: ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
zoom-in-whitePerbesar
Pesawat udara terbang melintas di atas jalan raya saat bersiap mendarat di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali. Foto: ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
ADVERTISEMENT
Garuda Indonesia diketahui berminat membuka layanan penerbangan dari dan ke Bandara Baru Yogyakarta di Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, sudah ada dua maskapai lain yang telah setuju membuka penerbangan di bandara pengganti Adi Sucipto itu, yaitu AirAsia dan Silk Air. Keduanya merupakan maskapai internasional.
"Garuda Indonesia juga termasuk salah satu yang akan manfaatkan bandara tersebut," kata Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi kepada kumparan, Senin (15/4).
Selain Garuda Indonesia, Faik menyebut ada beberapa maskapai internasional yang juga tertarik membuka penerbangan di bandara baru ini. Mereka berasal dari Timur Tengah, tapi Faik enggan menyebutkan nama maskapainya.
Proses pembangunan Bandara Baru Yogyakarta. Foto: Dok. Angkasa Pura I
Alasan Garuda Indonesia dan maskapai internasional lainnya tertarik untuk membuka rute via Bandara Baru Yogyakarta ialah panjang runway mencapai 3.260 meter. Dengan panjang tersebut, pesawat berbadan besar seperti Boeing 777 atau Airbus 330 bisa take off dan landing.
ADVERTISEMENT
"Jadi, beberapa airlines internasional dari Timur Tengah sudah menyampaikan minatnya. Mereka lakukan kajian untuk kemungkinan melakukan penerbangan internasional langsung ke Kulon Progo," ucapnya.
Proses pembangunan Bandara Baru Yogyakarta dari udara. Foto: Dok. Angkasa Pura I
Faik berharap dengan adanya bandara ini, makin banyak wisatawan mancanegara yang masuk ke Indonesia. Meski begitu, hingga saat ini, bandara ini belum juga beroperasi.
Semula, jadwal pengoperasiannya bakal dilakukan pada 7 April 2019 tapi urung dilakukan karena masih ada beberapa hal yang belum selesai. Kementerian Perhubungan pun mesti melakukan verifikasi kelaikan bandara ini. Meski begitu, Faik menargetkan, bandara ini bisa dibuka komersial untuk rute internasional pada akhir bulan ini.