Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Salah satu barang yang akan diangkut oleh drone ini adalah produk perikanan di wilayah Indonesia Timur.
"Untuk sementara operasinya nanti untuk mengangkut ikan-ikan dari wilayah Timur seperti Saumlaki ke hub kita yang ada di Ambon. Setelahnya, dari sana akan diantar langsung ke Jepang atau ke luar negeri menggunakan pesawat angkut kita," kata Direktur Utama Garuda Indonesia , IGN Askhara Danadiputra, saat dihubungi kumparan, Selasa (2/4).
Lebih lanjut dia mengatakan, kondisi cuaca di Timur yang sering berubah menjadi tantangan yang dihadapi pihaknya jika menggunakan pesawat konvensional. Penggunaan drone sebagai pengangkut barang kargo di Timur juga dinilai bisa mengurangi risiko.
"Kesulitan kita selama ini seperti itu, lagipula kalau pakai pesawat konvensional juga banyak sekali aturan-aturannya," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Adapun drone yang akan didatangkan Garuda Indonesia ini berjenis BZK-005 keluaran Beihang Unmanned Aircraft System Technology, salah satu perusahaan pembuat drone asal Beijing, China.
Ari mengaku telah mengeluarkan sekitar USD 1 juta untuk satu unit drone. Hadirnya drone dalam bisnis kargo perseroan diharap mampu memperkuat pengiriman barang di wilayah Timur.
Pasalnya, kapasitas angkut drone ini digadang mencapai 1 ton ketika take off. Tak hanya itu, drone ini juga mampu mengudara selama 4,5 jam di ketinggian 5.000 meter. "Lumayan jarak terbangnya mencapai 1.200 kilometer, bisa terbang dari Ujung Kulon hingga Selat Madura kan," jelasnya.
Meski ada drone, Garuda Indonesia tetap akan menggunakan pesawat konvensional seperti A330-300 untuk pengiriman jarak jauh dan B737-800 NG untuk jarak menengah.
ADVERTISEMENT